Upaya Strategis Mengkomunikasikan Perubahan (studi kasus "Manage Care to Idemnity")
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah perusahaan yang baik dan benar, kesejahteraan karyawan
merupakan seseuatu hal yang penting. Tapi masih banyak juga perusahaan
yang tidak memprioritaskan hal tersebut kepada karyawan-karyawannya. Di
sisi lain banyak juga pencari pekerjaan yang belum menjadikan ini
sebagai point prioritas dalam mencari pekerjaan, bagi mereka salary dan
kenyamanan suasana kerja masih menjadi hal yang selalu di prioritaskan.
Dan juga banyak juga karyawan yang masih mengesampingkan urusan
kesejahterannya di tempat ia berkerja
Menyadari pentingnya sumber daya
manusia bagi kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan, maka perusahaan
wajib memberikan perhatian yang khusus pada mereka dan sudah sewajarnya
perusahaan memandang karyawan lebih dari sekedar perusahaan tetapi juga
memandang sebagai mitra dalam berusaha. Salah satunya pemberian program
kesejahteraan karyawan seperti Asuransi, dan sebagainya.
Menengok lebih dalam lagi, banyak
perusahaan di Indonesia yang sudah berjalan cukup lama mengalami kendala
dengan pergantian sistem asuransi yang sudah mereka gunakan beberapa
tahun. Yang menjadi penyebabnya kemungkinan ada beberapa faktor :
- Biaya Premi yang terlalu besar
- Respon yang lambat dari perusahaan asuransi
- Cakupan kategori yang dilindungi terlalu sempit
Ruang Lingkup
Dari uraian latar belakang di atas, maka ruang lingkup yang akan kami buat adalah :
- Definisi Organisai(Perusahaan)
- Prilaku Organisasi (Perusahaan)
- Perbandingan Antara Manage-care dan Idemnity
- Bagaimana cara yang tepat dalam penyampaian perubahan sistem
Asuransi yang dilakukan oleh manager
Tujuan
Berdasarkan ruang lingkup dan batasan masalah yang dijelaskan di atas
maka didapat tujuan dari sosialisai adalah sebagai berikut:
1. Manajer tahu mengenai prilaku organisasi di perusahaan yang ia pimpin
serta tahu bagaimana cara terbaik menyampaikan kepada karyawan di
organisasinya
2. Manajer dapet menyampaikan sosialisasi dengan baik sesuai dengan perannya di fungsi manajerial
3. Manajer dapet menyampaikan dengan baik & detail apa perbedaan
antara manage-care dan idemnity serta memberikan alasan mengapa lebih
memilih idemnity
Metode Penulisan
Pada Penulisan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa
observasi serta pengumpulan data(Literatur) yang diharapkan bisa
memecahkan masalah yang terjadi dalam penulisan ini. Dalam asus ini
penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada kepala divisi HRD
PT.Intikom Berlian Mustika yang pernah menangani kasus serupa dan metodi
sosialisasi diambil dengan cara :
1. Mengadakan meeting internal kepada setiap kepala divisi terkait dengan perubahan sistem asuransi yang selama ini digunakan.
2. Pemberitahuan 1 – 2 bulan sebelumnya agar karyawan bisa memahami
lebih dalam dan mengajukan complain atau tanya jawab kepada yang
bersangkutan
3. Melakukan pemberitahuan kenapa mengganti jenis asuransi manage-care dengan idemnity
LANDASAN TEORI
Organisasi
Istilah organisasi kerap kali digunakan di lingkungan sehari-hari.
Seringkali dihubungkan dengan departemen, perusahaaan, pemerintah,
bahkan di lingkup lebih kecil seperti rukun warga (RW) serta rukun
tetangga (RT). Secara umum, organisasi ialah bentuk kerjasama antara
beberapa manusia yang saling terkait oleh suatu ketentuan yang bermaksud
untuk mencapai suatu tujuan secara bersama.
Ada beberapa teori mengenai definisi organisasi, sebagai berikut :
-
Menurut Sondang, organisasi adalah segala bentuk pesekutuan antara dua
orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana
terdapat seorang/ beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/
sekelompok orang yang disebut bawahan;
-
Menurut Parjudi Atmosudirjo, organisasi merupakan struktur tata
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu;
-
Menurut Robbins, organisasi adalah suatu unit sosial yang
dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih yang
berfungsi pada suatu basis yang relatif berkesinambung untuk mencapai
tujuan atau serangkaian tujuan;
Dari keseluruhan definisi organisasi dapat disimpulkan organisasi
sebagai suat himpunan interaksi manusia yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah disetujui
bersama.
Manajer
Manajer adalah sebutan untuk orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan orng
lain dan bertanggungjawab untuk pencapaian tujuan dalam organisasi.
Menurut Henry Fayol, semua manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen,
antara lain :
1. Merencanakan
Aktifitas perencanaan mencakup penentuan tujuan
organisasi, penetapan suatu strategi kesuluruhan untuk mencapai tujuan,
dan pengembangan suatu hirarki rencana yang menyeluruh dalam memadukan
sera mengkoordinasikan semua kegiatan;
2. Mengorganisasi
Aktifitasnya antara lain penetapan tugas-tugas yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugs-tugas
tersebut dikelompokkan, birokrasi pelaporan secara berkala, dan pada
situasi seperti apakah keputusan harus diambil;
3. Mengkoordinasi
Pada dasarnya mengkoordinasi ialah mengarahkan
orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sama. Funsi
manajemen ini lebih cenderung mengarah ke fungsi kepemimpinan, dimana
mencakup cara atasan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan segala
tugas-tugasnya, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, serta
memecahkan masalah atau konflik antar anggota organisasi;
4. Mengendalikan
Fugsi terakhir yaitu memantau setiap kegiatan agar
terlaksana sesuai dengan perencanaan dan apabila terdapat penyimpangan
maka dapat dilakukan koreksi segera.
Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tingkah
laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Terdapat beberapa unsur dalam perilaku organisasi, diantaranya :
- Motivasi.
- Kepemimpinan.
- Stres atau konflik.
- Pembinaan Karir.
- Masalah Sistim Imbalan.
- Hubungan Komunikasi.
- Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan.
- Produktivitas dan atau Kinerja (performance).
- Kepuasan.
- Pembinaan dan Pengembangan Organisasi.
Perilaku organisasi dibahas secara spesifik dalam
kajian yang dikenal dengan istilah ilmu perilaku organisasi
(organizational behaviour). Pada hakekatnya terklasifikasi sebagai salah
satu kajian dalam ilmu psikologi yang dikembangkan dengan pusat
perhatian pada tingkah laku manusia dalam orgnisasi. Didasari rumusan Kelly dalam
bukunya Orgnizational Behaviour bahwa perilaku organisasi di dalamnya
terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di sau pihak dan
perilaku individu di lain pihak. Pada intinya semua pengertian dan
unsur-unsur yang ada mengarahkan perilaku manusia kepada upaya-upaya
pencapaian tujuan.
Faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi
terbagi menjadi 2, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal berasal dari luar organisasi, contoh lingkungan pergaulan
manusia dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan operasional suatu
organisasi. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri, contoh manusia, stuktur, termasuk teknologi yang
digunakan oleh organisasi.
Asuransi dan manage care
Ada kutipan berikut
Health insurance : The payment for the excepted costs of a group
resulting from medical utilization based on the excepted expense
incurred by the group. The payment can be based on comunity or
experience rating (Jacobs P, 1997).
Definisi di atas dapat diartikan sebagai berikut :
Ada pembayaran, dalam istilah ekonomi yaitu transaksi mengeluarkan sejumlah uang untuk yang disebut premi;
Ada biaya, yang berarti nilai yang diharapkan harus dikeluarkan karena menggunakan pelayanan keehatan;
Pelayanan kesehatan disebabkan karena bencana atau faktor lainnya yang mengakibatkan sakit;
Keadaan sakit merupakan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty),
tidak teratur, dan mungkin jarang terjadi. Tetapi bila peristiwa
tersebut benar-benar terjadi, implikasi biaya pengobatan dapat
sedemikian besar dan membebani ekonomi ekonomi rumah tangga. Kejadian
sakit yang mengakibatan bencana ekonomi bagi pasien atau keluarganya
(Murti B, 2000).
Manage Care merupakan suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang
disusun berdasarkan jumlah anggota yang terdaftar dengan kontrol mulai
dari perencanaan pelayanan serta meliputi ketentuan :
-
Ada kontrak dengan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk pelayanan yang komprehensif;
-
Penekanan agar pserta tetap sehat sehingga utlitai berkurang;
-
Unit layanan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan ;
-
Ada program peningkatan mutu layanan;
Ciri-ciri Manage Care, sebagai berikut :
-
Kontrol utiliasi yang ketat sesuai mekanisme kontrak;
-
Monitoring dan kontrol pelayanan yang diberikan;
-
Memakai dokter umum dan tenaga medik lainnya unuk mengelola pasien;
-
Menciptakan layanan kesehatan yng sesuai standar yang ditetapkan pemerintah;
-
Ada program perbaikan kualitas;
-
Sistem reimburse yang membuat sarana pelayanan kesehatan dapat mempertanggungjawabkan biaya dan kualitas layanan kesehtan;
Faktor penting dalam Manage Care, antara lain :
-
Mengelola pembiayaan dan pemberian jasa pelayanan kesehatan;
-
Menggunakan teknik kendali biaya;
-
Membagi risiko keuangan antara provider dan badan asuransi;
Manage Care memiliki beberapa bentuk :
-
HMO (Health Maintenance Organization);
-
PPO (Preferred Provider Organization);
-
POS (Point of Service);
Dari gambar di atas dapat
diartikan sebagai berikut :
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih murah
dibandingkan dengan Idemnity
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih ketat
dalam hal peraturan dan kebijakan klaim
- Indemnity terklasifikasi lebih mahal
dibandingkan dengan Manage Care
- Indemnity terklasifikasi lebih leluasa dalam
hal peraturan dan kebijakan klaim
Indemnity diartikan secara Bahasa sederhana sebagai ganti rugi (istilah
: fee for service). Ganti rugi diberikan kepada karyawan yang diberikan jaminan
oleh perusahaan dalam kebutuhan medis. Ada batas jaminan yang diberikan, jika
penggunaan karyawan lebih dari itu maka karyawan harus membayar “coinsurance”
dan selisih kelebihannya.
Berbeda dengan Manage Care, perawatan dilakukan terlebih dahulu dan ditanggung
oleh perusahaan terlebih dahulu. Kemudian oleh perusahaan akan ditagihkan ke
pihak penanggung asuransi tersebut.
Berikut metode pembayaran Indemnity dan Manage Care :
IMPLEMENTASI KASUS
Deskripsi Kasus
Berdasar pada latar
belakang masalah di bab pertama, telah disampaikan bahwa di suatu organisasi
yaitu perusahaan akan dilakukan
perubahan kebijakan di sektor kepegawaian yaitu asuransi. Perubahan terasa
cukup signifikan dari Asuransi Manage Care ke sistem Idemnity. Kondisi yang
dihadapi oleh suatu perusahaan bisa dikatakan sulit karena pengambilan
keputusan dan implementasi sistem baru harus dilakukan segera. Telah diketahui
bahwa di perusahaan sejumlah 200 pegawai tengah mengahadapi kesulitan ekonomi
karena satu dan lain hal. Sementara perubahan kebijakan asuransi sedikit banyak
akan mempengaruhi kondisi ekonomi pegawai dikarenakan ada biaya yang harus ditanggung
oleh pribadi.
Oleh sebab itu
diperlukan beberapa tahap dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut sampai
dengan bisa diimplementasikan.
Penguasaan Konsep
Ide perubahan
dilakukan tentu telah didukung berbagai tahap riset dan penelitian, seperti analisa,
observasi atau survey baik itu bersifat terbuka atau tertutup. Dari hasil riset
tersebut diperoleh sejumlah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif untuk
dijadikan bahan analisa dan kemudian jadi dasar pengambilan keputusan
dilakukannya perubahan. Keputusan diharapkan merupakan tujuan yang mewakili
kepentingan organisasi, seperti dijelaskan bahwa organisasi dimaksudkan untuk
mencapai tujuan secara bersama-sama. Oleh sebab itu setiap manusia yang
berperan sebagai atasan dan yang akan melakukan komunikasi atas perubahan harus
memahami secara terperinci dasar pengambilan keputusan tersebut, sehingga siap
dan mampu menghadapi konflik atau stres yang dapat timbul ketika proses
komunikasi berjalan.
Pendekatan yang Diterapkan
Berdasarkan beberapa
bahan perkuliahan psikologi, ada yang disebut dengan pendekatan neo-klasik.
Dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo , yang dikenal dengan istilah Pendekatan Human Relations. Pendekatan
dengan pusat perhatiannya ialah hubungan antar manusia dengan organisasi.
Penerapannya bisa di dengan cara berikut :
1.
Pemahaman organisasi merupakan
lingkup yang berisi interaksi sosial. Dalam suatu perusahaan kerap ada gap antara pegawai dengan level yang
berbeda, dalam situasi ini hal tersebut harus diminimalisir. Dikarenakan gap tersebut dapat menghambat komuniasi
yang efektif antar manusia dalam organisasi;
2.
Interaksi sosial yang berjalan
harus diarahkan ke arah yang memberikan pengaruh positif bagi prestasi individu
atau kelompok. Prestasi menggambarkan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan, dan hal tersebut harus ditanamkan pada masing-masing pribadi
pegawai agar membentuk pola pikir yang mengarah ke hal-hal yang positif juga
bagi perusahaan;
3.
Interaksi sosial itu menyebabkan
munculnya kelompok non formal dalam organisasi. Ada kemungkinan kelompok non
formal mempunyai tujuan yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu,
pola kepemimpinan perlu diperhatikan agar tidak hanya memperhatikan kelompok
formal. Serta dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja
agar tujuan kelompok non-formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan
kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan sosial
disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang
baik dalam organisasi (Lubis dan Huseini, 2-3)
Berkaitan dengan
perubahan ada 2 adaptasi yang dapat dilakukan, pertama, perubahan internal.
Menyesuaikan struktur internal organisasi seperti pola kerja pegawai agar lebih
bisa efektif dan efisien yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendapatan pegawai. Kedua, berusaha
menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi
organisasi.
Strategi Komunikasi
Mengadopsi dari The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa
hal yang berkaitan:
- Connect (Keterkaitan)
Para pemimpin atau jajaran manajemen harus
menunjukan seberapa berharganya karyawan bagi perusahaan. Sampaikan kepada
karyawan bahwa orientasi perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan,
keseimbangan pekerjaan masing-masing karyawan, ataupun sekedar kehidupan
masing-masing. Karyawan menyadari betul apabila hubungan dengan pemimpinnya
tidak baik maka memungkinkan timbulnya kerugian bagi mereka seperti tunjangan
berkurang atau dirotasi dan sebagainya. Oleh karena itu pemimpin pun harus bisa
menyampaikan kepada setiap karyawannya bahwa apapun keputusan yang diambil oleh
perusahaan merupakan salah satu bentuk mempertahankan perusahaan dan karyawan
karena karyawan berharga bagi perusahaan.
- Convey (Penyampaian)
Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil
merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan
karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu
kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian
dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan
orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit,
atau organisasi melakukan yang terbaik;
Clarity (Kejelasan)
Pemimpin mengkomunikasikan secara jelas dan
terbuka kepada karyawan mengenai kondisi perusahaan dan rencana perubahan
jaminan kesehatan yang akan diberlakukan. Resiko akan selalu ada, tetapi hal
tersebut sudah menjadi bagian dari pertimbangan pimpinan perusahaan, demi
kelangsungan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bukan sekedar memaksakan
karyawan untuk menerima perubahan tersebut, tetapi karyawan memahami tujuan
perubahan tersebut dilakukan, mengapa harus melibatkan karyawan dalam upaya
mempertahankan perusahaan, dan bagaimana agar bersama-sama menjaga situasi
kerja tetap kondusif meskipun perubahan dirasa sulit baik bagi perusahaan
ataupun karyawan.
- Contribute (Peran Serta)
Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya
merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi
karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik
membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk
kesuksesan dan masa depan organisasi
- Control (Pengawasan)
Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin
ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan
kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
Colaborate (Kolaborasi)
Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja
dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan dan kerja sama dari anggota tim, termasuk
menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi
2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik
secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan
kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga
membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Confidence (Keyakinan)
Pemimpin yang baik membantu menciptakan
kepercayaan dalam sebuah perusahaan dengan menjadi teladan dari standard etika
dan kinerja yang tinggi. Pemimpin harus memotivasi karyawan bahwa perubahan metode
jaminan kesehatan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil dan perekonomian
karyawannya yang melemah tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat dalam
melakukan setiap pekerjaan dengan baik bahkan semakin baik untuk hasil akhir
yang memuaskan, sehingga bisa memajukan perusahaan. Justru setiap pemimpin
harus semakin bersemangat memotivasi karyawannya agar terus menjaga kesehatannya
agar tidak menggantungkan nasib dan masa depannya pada sebuah jaminan
kesehatan, tetapi ada prestasi yang membuat taraf hidup meningkat.
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan
intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan
identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu
pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi
dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal
disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan
manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat
berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak
lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi
akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa
menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi,
tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta
organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Daftar Pustaka
Website
- https://www.academia.edu/5220889/Perilaku-organisasi
- https://www.academia.edu/6449561/PERILAKU_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI
- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
- http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/6019/1/dasar_asuransi_kesehatan_-_chriswardani_s.pdf
- http://www.abc-health.com/html/medical_plans.html
- http://www.slideshare.net/williamcsteffes/DoItYourself?next_slideshow=1
- http://www.slideshare.net/catxliii/The-ABCs-of-Managed-Care
- http://iveybusinessjournal.com/publication/what-engages-employees-the-most-or-the-ten-cs-of-employee-engagement/#.UQGS3ydX130
Dalam sebuah perusahaan yang baik dan benar, kesejahteraan karyawan
merupakan seseuatu hal yang penting. Tapi masih banyak juga perusahaan
yang tidak memprioritaskan hal tersebut kepada karyawan-karyawannya. Di
sisi lain banyak juga pencari pekerjaan yang belum menjadikan ini
sebagai point prioritas dalam mencari pekerjaan, bagi mereka salary dan
kenyamanan suasana kerja masih menjadi hal yang selalu di prioritaskan.
Dan juga banyak juga karyawan yang masih mengesampingkan urusan
kesejahterannya di tempat ia berkerja
Menyadari pentingnya sumber daya
manusia bagi kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan, maka perusahaan
wajib memberikan perhatian yang khusus pada mereka dan sudah sewajarnya
perusahaan memandang karyawan lebih dari sekedar perusahaan tetapi juga
memandang sebagai mitra dalam berusaha. Salah satunya pemberian program
kesejahteraan karyawan seperti Asuransi, dan sebagainya.
Menengok lebih dalam lagi, banyak
perusahaan di Indonesia yang sudah berjalan cukup lama mengalami kendala
dengan pergantian sistem asuransi yang sudah mereka gunakan beberapa
tahun. Yang menjadi penyebabnya kemungkinan ada beberapa faktor :
- Biaya Premi yang terlalu besar
- Respon yang lambat dari perusahaan asuransi
- Cakupan kategori yang dilindungi terlalu sempit
Ruang Lingkup
Dari uraian latar belakang di atas, maka ruang lingkup yang akan kami buat adalah :
- Definisi Organisai(Perusahaan)
- Prilaku Organisasi (Perusahaan)
- Perbandingan Antara Manage-care dan Idemnity
- Bagaimana cara yang tepat dalam penyampaian perubahan sistem
Asuransi yang dilakukan oleh manager
Tujuan
Berdasarkan ruang lingkup dan batasan masalah yang dijelaskan di atas
maka didapat tujuan dari sosialisai adalah sebagai berikut:
1. Manajer tahu mengenai prilaku organisasi di perusahaan yang ia pimpin
serta tahu bagaimana cara terbaik menyampaikan kepada karyawan di
organisasinya
2. Manajer dapet menyampaikan sosialisasi dengan baik sesuai dengan perannya di fungsi manajerial
3. Manajer dapet menyampaikan dengan baik & detail apa perbedaan
antara manage-care dan idemnity serta memberikan alasan mengapa lebih
memilih idemnity
Metode Penulisan
Pada Penulisan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa
observasi serta pengumpulan data(Literatur) yang diharapkan bisa
memecahkan masalah yang terjadi dalam penulisan ini. Dalam asus ini
penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada kepala divisi HRD
PT.Intikom Berlian Mustika yang pernah menangani kasus serupa dan metodi
sosialisasi diambil dengan cara :
1. Mengadakan meeting internal kepada setiap kepala divisi terkait dengan perubahan sistem asuransi yang selama ini digunakan.
2. Pemberitahuan 1 – 2 bulan sebelumnya agar karyawan bisa memahami
lebih dalam dan mengajukan complain atau tanya jawab kepada yang
bersangkutan
3. Melakukan pemberitahuan kenapa mengganti jenis asuransi manage-care dengan idemnity
LANDASAN TEORI
Organisasi
Istilah organisasi kerap kali digunakan di lingkungan sehari-hari.
Seringkali dihubungkan dengan departemen, perusahaaan, pemerintah,
bahkan di lingkup lebih kecil seperti rukun warga (RW) serta rukun
tetangga (RT). Secara umum, organisasi ialah bentuk kerjasama antara
beberapa manusia yang saling terkait oleh suatu ketentuan yang bermaksud
untuk mencapai suatu tujuan secara bersama.
Ada beberapa teori mengenai definisi organisasi, sebagai berikut :
-
Menurut Sondang, organisasi adalah segala bentuk pesekutuan antara dua
orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana
terdapat seorang/ beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/
sekelompok orang yang disebut bawahan;
-
Menurut Parjudi Atmosudirjo, organisasi merupakan struktur tata
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu;
-
Menurut Robbins, organisasi adalah suatu unit sosial yang
dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih yang
berfungsi pada suatu basis yang relatif berkesinambung untuk mencapai
tujuan atau serangkaian tujuan;
Dari keseluruhan definisi organisasi dapat disimpulkan organisasi
sebagai suat himpunan interaksi manusia yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah disetujui
bersama.
Manajer
Manajer adalah sebutan untuk orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan orng
lain dan bertanggungjawab untuk pencapaian tujuan dalam organisasi.
Menurut Henry Fayol, semua manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen,
antara lain :
1. Merencanakan
Aktifitas perencanaan mencakup penentuan tujuan
organisasi, penetapan suatu strategi kesuluruhan untuk mencapai tujuan,
dan pengembangan suatu hirarki rencana yang menyeluruh dalam memadukan
sera mengkoordinasikan semua kegiatan;
2. Mengorganisasi
Aktifitasnya antara lain penetapan tugas-tugas yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugs-tugas
tersebut dikelompokkan, birokrasi pelaporan secara berkala, dan pada
situasi seperti apakah keputusan harus diambil;
3. Mengkoordinasi
Pada dasarnya mengkoordinasi ialah mengarahkan
orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sama. Funsi
manajemen ini lebih cenderung mengarah ke fungsi kepemimpinan, dimana
mencakup cara atasan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan segala
tugas-tugasnya, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, serta
memecahkan masalah atau konflik antar anggota organisasi;
4. Mengendalikan
Fugsi terakhir yaitu memantau setiap kegiatan agar
terlaksana sesuai dengan perencanaan dan apabila terdapat penyimpangan
maka dapat dilakukan koreksi segera.
Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tingkah
laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Terdapat beberapa unsur dalam perilaku organisasi, diantaranya :
- Motivasi.
- Kepemimpinan.
- Stres atau konflik.
- Pembinaan Karir.
- Masalah Sistim Imbalan.
- Hubungan Komunikasi.
- Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan.
- Produktivitas dan atau Kinerja (performance).
- Kepuasan.
- Pembinaan dan Pengembangan Organisasi.
Perilaku organisasi dibahas secara spesifik dalam
kajian yang dikenal dengan istilah ilmu perilaku organisasi
(organizational behaviour). Pada hakekatnya terklasifikasi sebagai salah
satu kajian dalam ilmu psikologi yang dikembangkan dengan pusat
perhatian pada tingkah laku manusia dalam orgnisasi. Didasari rumusan Kelly dalam
bukunya Orgnizational Behaviour bahwa perilaku organisasi di dalamnya
terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di sau pihak dan
perilaku individu di lain pihak. Pada intinya semua pengertian dan
unsur-unsur yang ada mengarahkan perilaku manusia kepada upaya-upaya
pencapaian tujuan.
Faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi
terbagi menjadi 2, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal berasal dari luar organisasi, contoh lingkungan pergaulan
manusia dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan operasional suatu
organisasi. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri, contoh manusia, stuktur, termasuk teknologi yang
digunakan oleh organisasi.
Asuransi dan manage care
Ada kutipan berikut
Health insurance : The payment for the excepted costs of a group
resulting from medical utilization based on the excepted expense
incurred by the group. The payment can be based on comunity or
experience rating (Jacobs P, 1997).
Definisi di atas dapat diartikan sebagai berikut :
Ada pembayaran, dalam istilah ekonomi yaitu transaksi mengeluarkan sejumlah uang untuk yang disebut premi;
Ada biaya, yang berarti nilai yang diharapkan harus dikeluarkan karena menggunakan pelayanan keehatan;
Pelayanan kesehatan disebabkan karena bencana atau faktor lainnya yang mengakibatkan sakit;
Keadaan sakit merupakan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty),
tidak teratur, dan mungkin jarang terjadi. Tetapi bila peristiwa
tersebut benar-benar terjadi, implikasi biaya pengobatan dapat
sedemikian besar dan membebani ekonomi ekonomi rumah tangga. Kejadian
sakit yang mengakibatan bencana ekonomi bagi pasien atau keluarganya
(Murti B, 2000).
Manage Care merupakan suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang
disusun berdasarkan jumlah anggota yang terdaftar dengan kontrol mulai
dari perencanaan pelayanan serta meliputi ketentuan :
-
Ada kontrak dengan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk pelayanan yang komprehensif;
-
Penekanan agar pserta tetap sehat sehingga utlitai berkurang;
-
Unit layanan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan ;
-
Ada program peningkatan mutu layanan;
Ciri-ciri Manage Care, sebagai berikut :
-
Kontrol utiliasi yang ketat sesuai mekanisme kontrak;
-
Monitoring dan kontrol pelayanan yang diberikan;
-
Memakai dokter umum dan tenaga medik lainnya unuk mengelola pasien;
-
Menciptakan layanan kesehatan yng sesuai standar yang ditetapkan pemerintah;
-
Ada program perbaikan kualitas;
-
Sistem reimburse yang membuat sarana pelayanan kesehatan dapat mempertanggungjawabkan biaya dan kualitas layanan kesehtan;
Faktor penting dalam Manage Care, antara lain :
-
Mengelola pembiayaan dan pemberian jasa pelayanan kesehatan;
-
Menggunakan teknik kendali biaya;
-
Membagi risiko keuangan antara provider dan badan asuransi;
Manage Care memiliki beberapa bentuk :
-
HMO (Health Maintenance Organization);
-
PPO (Preferred Provider Organization);
-
POS (Point of Service);
Dari gambar di atas dapat
diartikan sebagai berikut :
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih murah
dibandingkan dengan Idemnity
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih ketat
dalam hal peraturan dan kebijakan klaim
- Indemnity terklasifikasi lebih mahal
dibandingkan dengan Manage Care
- Indemnity terklasifikasi lebih leluasa dalam
hal peraturan dan kebijakan klaim
Indemnity diartikan secara Bahasa sederhana sebagai ganti rugi (istilah
: fee for service). Ganti rugi diberikan kepada karyawan yang diberikan jaminan
oleh perusahaan dalam kebutuhan medis. Ada batas jaminan yang diberikan, jika
penggunaan karyawan lebih dari itu maka karyawan harus membayar “coinsurance”
dan selisih kelebihannya.
Berbeda dengan Manage Care, perawatan dilakukan terlebih dahulu dan ditanggung
oleh perusahaan terlebih dahulu. Kemudian oleh perusahaan akan ditagihkan ke
pihak penanggung asuransi tersebut.
Berikut metode pembayaran Indemnity dan Manage Care :
IMPLEMENTASI KASUS
Deskripsi Kasus
Berdasar pada latar
belakang masalah di bab pertama, telah disampaikan bahwa di suatu organisasi
yaitu perusahaan akan dilakukan
perubahan kebijakan di sektor kepegawaian yaitu asuransi. Perubahan terasa
cukup signifikan dari Asuransi Manage Care ke sistem Idemnity. Kondisi yang
dihadapi oleh suatu perusahaan bisa dikatakan sulit karena pengambilan
keputusan dan implementasi sistem baru harus dilakukan segera. Telah diketahui
bahwa di perusahaan sejumlah 200 pegawai tengah mengahadapi kesulitan ekonomi
karena satu dan lain hal. Sementara perubahan kebijakan asuransi sedikit banyak
akan mempengaruhi kondisi ekonomi pegawai dikarenakan ada biaya yang harus ditanggung
oleh pribadi.
Oleh sebab itu
diperlukan beberapa tahap dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut sampai
dengan bisa diimplementasikan.
Penguasaan Konsep
Ide perubahan
dilakukan tentu telah didukung berbagai tahap riset dan penelitian, seperti analisa,
observasi atau survey baik itu bersifat terbuka atau tertutup. Dari hasil riset
tersebut diperoleh sejumlah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif untuk
dijadikan bahan analisa dan kemudian jadi dasar pengambilan keputusan
dilakukannya perubahan. Keputusan diharapkan merupakan tujuan yang mewakili
kepentingan organisasi, seperti dijelaskan bahwa organisasi dimaksudkan untuk
mencapai tujuan secara bersama-sama. Oleh sebab itu setiap manusia yang
berperan sebagai atasan dan yang akan melakukan komunikasi atas perubahan harus
memahami secara terperinci dasar pengambilan keputusan tersebut, sehingga siap
dan mampu menghadapi konflik atau stres yang dapat timbul ketika proses
komunikasi berjalan.
Pendekatan yang Diterapkan
Berdasarkan beberapa
bahan perkuliahan psikologi, ada yang disebut dengan pendekatan neo-klasik.
Dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo , yang dikenal dengan istilah Pendekatan Human Relations. Pendekatan
dengan pusat perhatiannya ialah hubungan antar manusia dengan organisasi.
Penerapannya bisa di dengan cara berikut :
1.
Pemahaman organisasi merupakan
lingkup yang berisi interaksi sosial. Dalam suatu perusahaan kerap ada gap antara pegawai dengan level yang
berbeda, dalam situasi ini hal tersebut harus diminimalisir. Dikarenakan gap tersebut dapat menghambat komuniasi
yang efektif antar manusia dalam organisasi;
2.
Interaksi sosial yang berjalan
harus diarahkan ke arah yang memberikan pengaruh positif bagi prestasi individu
atau kelompok. Prestasi menggambarkan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan, dan hal tersebut harus ditanamkan pada masing-masing pribadi
pegawai agar membentuk pola pikir yang mengarah ke hal-hal yang positif juga
bagi perusahaan;
3.
Interaksi sosial itu menyebabkan
munculnya kelompok non formal dalam organisasi. Ada kemungkinan kelompok non
formal mempunyai tujuan yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu,
pola kepemimpinan perlu diperhatikan agar tidak hanya memperhatikan kelompok
formal. Serta dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja
agar tujuan kelompok non-formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan
kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan sosial
disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang
baik dalam organisasi (Lubis dan Huseini, 2-3)
Berkaitan dengan
perubahan ada 2 adaptasi yang dapat dilakukan, pertama, perubahan internal.
Menyesuaikan struktur internal organisasi seperti pola kerja pegawai agar lebih
bisa efektif dan efisien yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendapatan pegawai. Kedua, berusaha
menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi
organisasi.
Strategi Komunikasi
Mengadopsi dari The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa
hal yang berkaitan:
- Connect (Keterkaitan)
Para pemimpin atau jajaran manajemen harus
menunjukan seberapa berharganya karyawan bagi perusahaan. Sampaikan kepada
karyawan bahwa orientasi perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan,
keseimbangan pekerjaan masing-masing karyawan, ataupun sekedar kehidupan
masing-masing. Karyawan menyadari betul apabila hubungan dengan pemimpinnya
tidak baik maka memungkinkan timbulnya kerugian bagi mereka seperti tunjangan
berkurang atau dirotasi dan sebagainya. Oleh karena itu pemimpin pun harus bisa
menyampaikan kepada setiap karyawannya bahwa apapun keputusan yang diambil oleh
perusahaan merupakan salah satu bentuk mempertahankan perusahaan dan karyawan
karena karyawan berharga bagi perusahaan.
- Convey (Penyampaian)
Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil
merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan
karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu
kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian
dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan
orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit,
atau organisasi melakukan yang terbaik;
Clarity (Kejelasan)
Pemimpin mengkomunikasikan secara jelas dan
terbuka kepada karyawan mengenai kondisi perusahaan dan rencana perubahan
jaminan kesehatan yang akan diberlakukan. Resiko akan selalu ada, tetapi hal
tersebut sudah menjadi bagian dari pertimbangan pimpinan perusahaan, demi
kelangsungan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bukan sekedar memaksakan
karyawan untuk menerima perubahan tersebut, tetapi karyawan memahami tujuan
perubahan tersebut dilakukan, mengapa harus melibatkan karyawan dalam upaya
mempertahankan perusahaan, dan bagaimana agar bersama-sama menjaga situasi
kerja tetap kondusif meskipun perubahan dirasa sulit baik bagi perusahaan
ataupun karyawan.
- Contribute (Peran Serta)
Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya
merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi
karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik
membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk
kesuksesan dan masa depan organisasi
- Control (Pengawasan)
Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin
ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan
kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
Colaborate (Kolaborasi)
Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja
dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan dan kerja sama dari anggota tim, termasuk
menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi
2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik
secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan
kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga
membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Confidence (Keyakinan)
Pemimpin yang baik membantu menciptakan
kepercayaan dalam sebuah perusahaan dengan menjadi teladan dari standard etika
dan kinerja yang tinggi. Pemimpin harus memotivasi karyawan bahwa perubahan metode
jaminan kesehatan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil dan perekonomian
karyawannya yang melemah tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat dalam
melakukan setiap pekerjaan dengan baik bahkan semakin baik untuk hasil akhir
yang memuaskan, sehingga bisa memajukan perusahaan. Justru setiap pemimpin
harus semakin bersemangat memotivasi karyawannya agar terus menjaga kesehatannya
agar tidak menggantungkan nasib dan masa depannya pada sebuah jaminan
kesehatan, tetapi ada prestasi yang membuat taraf hidup meningkat.
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan
intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan
identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu
pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi
dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal
disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan
manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat
berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak
lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi
akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa
menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi,
tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta
organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Daftar Pustaka
Website
- https://www.academia.edu/5220889/Perilaku-organisasi
- https://www.academia.edu/6449561/PERILAKU_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI
- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
- http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/6019/1/dasar_asuransi_kesehatan_-_chriswardani_s.pdf
- http://www.abc-health.com/html/medical_plans.html
- http://www.slideshare.net/williamcsteffes/DoItYourself?next_slideshow=1
- http://www.slideshare.net/catxliii/The-ABCs-of-Managed-Care
- http://iveybusinessjournal.com/publication/what-engages-employees-the-most-or-the-ten-cs-of-employee-engagement/#.UQGS3ydX130
Dari uraian latar belakang di atas, maka ruang lingkup yang akan kami buat adalah :
- Definisi Organisai(Perusahaan)
- Prilaku Organisasi (Perusahaan)
- Perbandingan Antara Manage-care dan Idemnity
- Bagaimana cara yang tepat dalam penyampaian perubahan sistem
Asuransi yang dilakukan oleh manager
Tujuan
Berdasarkan ruang lingkup dan batasan masalah yang dijelaskan di atas
maka didapat tujuan dari sosialisai adalah sebagai berikut:
1. Manajer tahu mengenai prilaku organisasi di perusahaan yang ia pimpin
serta tahu bagaimana cara terbaik menyampaikan kepada karyawan di
organisasinya
2. Manajer dapet menyampaikan sosialisasi dengan baik sesuai dengan perannya di fungsi manajerial
3. Manajer dapet menyampaikan dengan baik & detail apa perbedaan
antara manage-care dan idemnity serta memberikan alasan mengapa lebih
memilih idemnity
Metode Penulisan
Pada Penulisan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa
observasi serta pengumpulan data(Literatur) yang diharapkan bisa
memecahkan masalah yang terjadi dalam penulisan ini. Dalam asus ini
penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada kepala divisi HRD
PT.Intikom Berlian Mustika yang pernah menangani kasus serupa dan metodi
sosialisasi diambil dengan cara :
1. Mengadakan meeting internal kepada setiap kepala divisi terkait dengan perubahan sistem asuransi yang selama ini digunakan.
2. Pemberitahuan 1 – 2 bulan sebelumnya agar karyawan bisa memahami
lebih dalam dan mengajukan complain atau tanya jawab kepada yang
bersangkutan
3. Melakukan pemberitahuan kenapa mengganti jenis asuransi manage-care dengan idemnity
LANDASAN TEORI
Organisasi
Istilah organisasi kerap kali digunakan di lingkungan sehari-hari.
Seringkali dihubungkan dengan departemen, perusahaaan, pemerintah,
bahkan di lingkup lebih kecil seperti rukun warga (RW) serta rukun
tetangga (RT). Secara umum, organisasi ialah bentuk kerjasama antara
beberapa manusia yang saling terkait oleh suatu ketentuan yang bermaksud
untuk mencapai suatu tujuan secara bersama.
Ada beberapa teori mengenai definisi organisasi, sebagai berikut :
-
Menurut Sondang, organisasi adalah segala bentuk pesekutuan antara dua
orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana
terdapat seorang/ beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/
sekelompok orang yang disebut bawahan;
-
Menurut Parjudi Atmosudirjo, organisasi merupakan struktur tata
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu;
-
Menurut Robbins, organisasi adalah suatu unit sosial yang
dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih yang
berfungsi pada suatu basis yang relatif berkesinambung untuk mencapai
tujuan atau serangkaian tujuan;
Dari keseluruhan definisi organisasi dapat disimpulkan organisasi
sebagai suat himpunan interaksi manusia yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah disetujui
bersama.
Manajer
Manajer adalah sebutan untuk orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan orng
lain dan bertanggungjawab untuk pencapaian tujuan dalam organisasi.
Menurut Henry Fayol, semua manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen,
antara lain :
1. Merencanakan
Aktifitas perencanaan mencakup penentuan tujuan
organisasi, penetapan suatu strategi kesuluruhan untuk mencapai tujuan,
dan pengembangan suatu hirarki rencana yang menyeluruh dalam memadukan
sera mengkoordinasikan semua kegiatan;
2. Mengorganisasi
Aktifitasnya antara lain penetapan tugas-tugas yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugs-tugas
tersebut dikelompokkan, birokrasi pelaporan secara berkala, dan pada
situasi seperti apakah keputusan harus diambil;
3. Mengkoordinasi
Pada dasarnya mengkoordinasi ialah mengarahkan
orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sama. Funsi
manajemen ini lebih cenderung mengarah ke fungsi kepemimpinan, dimana
mencakup cara atasan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan segala
tugas-tugasnya, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, serta
memecahkan masalah atau konflik antar anggota organisasi;
4. Mengendalikan
Fugsi terakhir yaitu memantau setiap kegiatan agar
terlaksana sesuai dengan perencanaan dan apabila terdapat penyimpangan
maka dapat dilakukan koreksi segera.
Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tingkah
laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Terdapat beberapa unsur dalam perilaku organisasi, diantaranya :
- Motivasi.
- Kepemimpinan.
- Stres atau konflik.
- Pembinaan Karir.
- Masalah Sistim Imbalan.
- Hubungan Komunikasi.
- Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan.
- Produktivitas dan atau Kinerja (performance).
- Kepuasan.
- Pembinaan dan Pengembangan Organisasi.
Perilaku organisasi dibahas secara spesifik dalam
kajian yang dikenal dengan istilah ilmu perilaku organisasi
(organizational behaviour). Pada hakekatnya terklasifikasi sebagai salah
satu kajian dalam ilmu psikologi yang dikembangkan dengan pusat
perhatian pada tingkah laku manusia dalam orgnisasi. Didasari rumusan Kelly dalam
bukunya Orgnizational Behaviour bahwa perilaku organisasi di dalamnya
terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di sau pihak dan
perilaku individu di lain pihak. Pada intinya semua pengertian dan
unsur-unsur yang ada mengarahkan perilaku manusia kepada upaya-upaya
pencapaian tujuan.
Faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi
terbagi menjadi 2, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal berasal dari luar organisasi, contoh lingkungan pergaulan
manusia dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan operasional suatu
organisasi. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri, contoh manusia, stuktur, termasuk teknologi yang
digunakan oleh organisasi.
Asuransi dan manage care
Ada kutipan berikut
Health insurance : The payment for the excepted costs of a group
resulting from medical utilization based on the excepted expense
incurred by the group. The payment can be based on comunity or
experience rating (Jacobs P, 1997).
Definisi di atas dapat diartikan sebagai berikut :
Ada pembayaran, dalam istilah ekonomi yaitu transaksi mengeluarkan sejumlah uang untuk yang disebut premi;
Ada biaya, yang berarti nilai yang diharapkan harus dikeluarkan karena menggunakan pelayanan keehatan;
Pelayanan kesehatan disebabkan karena bencana atau faktor lainnya yang mengakibatkan sakit;
Keadaan sakit merupakan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty),
tidak teratur, dan mungkin jarang terjadi. Tetapi bila peristiwa
tersebut benar-benar terjadi, implikasi biaya pengobatan dapat
sedemikian besar dan membebani ekonomi ekonomi rumah tangga. Kejadian
sakit yang mengakibatan bencana ekonomi bagi pasien atau keluarganya
(Murti B, 2000).
Manage Care merupakan suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang
disusun berdasarkan jumlah anggota yang terdaftar dengan kontrol mulai
dari perencanaan pelayanan serta meliputi ketentuan :
-
Ada kontrak dengan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk pelayanan yang komprehensif;
-
Penekanan agar pserta tetap sehat sehingga utlitai berkurang;
-
Unit layanan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan ;
-
Ada program peningkatan mutu layanan;
Ciri-ciri Manage Care, sebagai berikut :
-
Kontrol utiliasi yang ketat sesuai mekanisme kontrak;
-
Monitoring dan kontrol pelayanan yang diberikan;
-
Memakai dokter umum dan tenaga medik lainnya unuk mengelola pasien;
-
Menciptakan layanan kesehatan yng sesuai standar yang ditetapkan pemerintah;
-
Ada program perbaikan kualitas;
-
Sistem reimburse yang membuat sarana pelayanan kesehatan dapat mempertanggungjawabkan biaya dan kualitas layanan kesehtan;
Faktor penting dalam Manage Care, antara lain :
-
Mengelola pembiayaan dan pemberian jasa pelayanan kesehatan;
-
Menggunakan teknik kendali biaya;
-
Membagi risiko keuangan antara provider dan badan asuransi;
Manage Care memiliki beberapa bentuk :
-
HMO (Health Maintenance Organization);
-
PPO (Preferred Provider Organization);
-
POS (Point of Service);
Dari gambar di atas dapat
diartikan sebagai berikut :
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih murah
dibandingkan dengan Idemnity
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih ketat
dalam hal peraturan dan kebijakan klaim
- Indemnity terklasifikasi lebih mahal
dibandingkan dengan Manage Care
- Indemnity terklasifikasi lebih leluasa dalam
hal peraturan dan kebijakan klaim
Indemnity diartikan secara Bahasa sederhana sebagai ganti rugi (istilah
: fee for service). Ganti rugi diberikan kepada karyawan yang diberikan jaminan
oleh perusahaan dalam kebutuhan medis. Ada batas jaminan yang diberikan, jika
penggunaan karyawan lebih dari itu maka karyawan harus membayar “coinsurance”
dan selisih kelebihannya.
Berbeda dengan Manage Care, perawatan dilakukan terlebih dahulu dan ditanggung
oleh perusahaan terlebih dahulu. Kemudian oleh perusahaan akan ditagihkan ke
pihak penanggung asuransi tersebut.
Berikut metode pembayaran Indemnity dan Manage Care :
IMPLEMENTASI KASUS
Deskripsi Kasus
Berdasar pada latar
belakang masalah di bab pertama, telah disampaikan bahwa di suatu organisasi
yaitu perusahaan akan dilakukan
perubahan kebijakan di sektor kepegawaian yaitu asuransi. Perubahan terasa
cukup signifikan dari Asuransi Manage Care ke sistem Idemnity. Kondisi yang
dihadapi oleh suatu perusahaan bisa dikatakan sulit karena pengambilan
keputusan dan implementasi sistem baru harus dilakukan segera. Telah diketahui
bahwa di perusahaan sejumlah 200 pegawai tengah mengahadapi kesulitan ekonomi
karena satu dan lain hal. Sementara perubahan kebijakan asuransi sedikit banyak
akan mempengaruhi kondisi ekonomi pegawai dikarenakan ada biaya yang harus ditanggung
oleh pribadi.
Oleh sebab itu
diperlukan beberapa tahap dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut sampai
dengan bisa diimplementasikan.
Penguasaan Konsep
Ide perubahan
dilakukan tentu telah didukung berbagai tahap riset dan penelitian, seperti analisa,
observasi atau survey baik itu bersifat terbuka atau tertutup. Dari hasil riset
tersebut diperoleh sejumlah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif untuk
dijadikan bahan analisa dan kemudian jadi dasar pengambilan keputusan
dilakukannya perubahan. Keputusan diharapkan merupakan tujuan yang mewakili
kepentingan organisasi, seperti dijelaskan bahwa organisasi dimaksudkan untuk
mencapai tujuan secara bersama-sama. Oleh sebab itu setiap manusia yang
berperan sebagai atasan dan yang akan melakukan komunikasi atas perubahan harus
memahami secara terperinci dasar pengambilan keputusan tersebut, sehingga siap
dan mampu menghadapi konflik atau stres yang dapat timbul ketika proses
komunikasi berjalan.
Pendekatan yang Diterapkan
Berdasarkan beberapa
bahan perkuliahan psikologi, ada yang disebut dengan pendekatan neo-klasik.
Dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo , yang dikenal dengan istilah Pendekatan Human Relations. Pendekatan
dengan pusat perhatiannya ialah hubungan antar manusia dengan organisasi.
Penerapannya bisa di dengan cara berikut :
1.
Pemahaman organisasi merupakan
lingkup yang berisi interaksi sosial. Dalam suatu perusahaan kerap ada gap antara pegawai dengan level yang
berbeda, dalam situasi ini hal tersebut harus diminimalisir. Dikarenakan gap tersebut dapat menghambat komuniasi
yang efektif antar manusia dalam organisasi;
2.
Interaksi sosial yang berjalan
harus diarahkan ke arah yang memberikan pengaruh positif bagi prestasi individu
atau kelompok. Prestasi menggambarkan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan, dan hal tersebut harus ditanamkan pada masing-masing pribadi
pegawai agar membentuk pola pikir yang mengarah ke hal-hal yang positif juga
bagi perusahaan;
3.
Interaksi sosial itu menyebabkan
munculnya kelompok non formal dalam organisasi. Ada kemungkinan kelompok non
formal mempunyai tujuan yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu,
pola kepemimpinan perlu diperhatikan agar tidak hanya memperhatikan kelompok
formal. Serta dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja
agar tujuan kelompok non-formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan
kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan sosial
disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang
baik dalam organisasi (Lubis dan Huseini, 2-3)
Berkaitan dengan
perubahan ada 2 adaptasi yang dapat dilakukan, pertama, perubahan internal.
Menyesuaikan struktur internal organisasi seperti pola kerja pegawai agar lebih
bisa efektif dan efisien yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendapatan pegawai. Kedua, berusaha
menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi
organisasi.
Strategi Komunikasi
Mengadopsi dari The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa
hal yang berkaitan:
- Connect (Keterkaitan)
Para pemimpin atau jajaran manajemen harus
menunjukan seberapa berharganya karyawan bagi perusahaan. Sampaikan kepada
karyawan bahwa orientasi perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan,
keseimbangan pekerjaan masing-masing karyawan, ataupun sekedar kehidupan
masing-masing. Karyawan menyadari betul apabila hubungan dengan pemimpinnya
tidak baik maka memungkinkan timbulnya kerugian bagi mereka seperti tunjangan
berkurang atau dirotasi dan sebagainya. Oleh karena itu pemimpin pun harus bisa
menyampaikan kepada setiap karyawannya bahwa apapun keputusan yang diambil oleh
perusahaan merupakan salah satu bentuk mempertahankan perusahaan dan karyawan
karena karyawan berharga bagi perusahaan.
- Convey (Penyampaian)
Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil
merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan
karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu
kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian
dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan
orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit,
atau organisasi melakukan yang terbaik;
Clarity (Kejelasan)
Pemimpin mengkomunikasikan secara jelas dan
terbuka kepada karyawan mengenai kondisi perusahaan dan rencana perubahan
jaminan kesehatan yang akan diberlakukan. Resiko akan selalu ada, tetapi hal
tersebut sudah menjadi bagian dari pertimbangan pimpinan perusahaan, demi
kelangsungan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bukan sekedar memaksakan
karyawan untuk menerima perubahan tersebut, tetapi karyawan memahami tujuan
perubahan tersebut dilakukan, mengapa harus melibatkan karyawan dalam upaya
mempertahankan perusahaan, dan bagaimana agar bersama-sama menjaga situasi
kerja tetap kondusif meskipun perubahan dirasa sulit baik bagi perusahaan
ataupun karyawan.
- Contribute (Peran Serta)
Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya
merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi
karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik
membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk
kesuksesan dan masa depan organisasi
- Control (Pengawasan)
Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin
ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan
kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
Colaborate (Kolaborasi)
Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja
dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan dan kerja sama dari anggota tim, termasuk
menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi
2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik
secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan
kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga
membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Confidence (Keyakinan)
Pemimpin yang baik membantu menciptakan
kepercayaan dalam sebuah perusahaan dengan menjadi teladan dari standard etika
dan kinerja yang tinggi. Pemimpin harus memotivasi karyawan bahwa perubahan metode
jaminan kesehatan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil dan perekonomian
karyawannya yang melemah tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat dalam
melakukan setiap pekerjaan dengan baik bahkan semakin baik untuk hasil akhir
yang memuaskan, sehingga bisa memajukan perusahaan. Justru setiap pemimpin
harus semakin bersemangat memotivasi karyawannya agar terus menjaga kesehatannya
agar tidak menggantungkan nasib dan masa depannya pada sebuah jaminan
kesehatan, tetapi ada prestasi yang membuat taraf hidup meningkat.
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan
intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan
identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu
pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi
dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal
disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan
manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat
berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak
lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi
akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa
menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi,
tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta
organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Daftar Pustaka
Website
- https://www.academia.edu/5220889/Perilaku-organisasi
- https://www.academia.edu/6449561/PERILAKU_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI
- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
- http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/6019/1/dasar_asuransi_kesehatan_-_chriswardani_s.pdf
- http://www.abc-health.com/html/medical_plans.html
- http://www.slideshare.net/williamcsteffes/DoItYourself?next_slideshow=1
- http://www.slideshare.net/catxliii/The-ABCs-of-Managed-Care
- http://iveybusinessjournal.com/publication/what-engages-employees-the-most-or-the-ten-cs-of-employee-engagement/#.UQGS3ydX130
Berdasarkan ruang lingkup dan batasan masalah yang dijelaskan di atas
maka didapat tujuan dari sosialisai adalah sebagai berikut:
1. Manajer tahu mengenai prilaku organisasi di perusahaan yang ia pimpin
serta tahu bagaimana cara terbaik menyampaikan kepada karyawan di
organisasinya
2. Manajer dapet menyampaikan sosialisasi dengan baik sesuai dengan perannya di fungsi manajerial
3. Manajer dapet menyampaikan dengan baik & detail apa perbedaan
antara manage-care dan idemnity serta memberikan alasan mengapa lebih
memilih idemnity
Metode Penulisan
Pada Penulisan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa
observasi serta pengumpulan data(Literatur) yang diharapkan bisa
memecahkan masalah yang terjadi dalam penulisan ini. Dalam asus ini
penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada kepala divisi HRD
PT.Intikom Berlian Mustika yang pernah menangani kasus serupa dan metodi
sosialisasi diambil dengan cara :
1. Mengadakan meeting internal kepada setiap kepala divisi terkait dengan perubahan sistem asuransi yang selama ini digunakan.
2. Pemberitahuan 1 – 2 bulan sebelumnya agar karyawan bisa memahami
lebih dalam dan mengajukan complain atau tanya jawab kepada yang
bersangkutan
3. Melakukan pemberitahuan kenapa mengganti jenis asuransi manage-care dengan idemnity
LANDASAN TEORI
Organisasi
Istilah organisasi kerap kali digunakan di lingkungan sehari-hari.
Seringkali dihubungkan dengan departemen, perusahaaan, pemerintah,
bahkan di lingkup lebih kecil seperti rukun warga (RW) serta rukun
tetangga (RT). Secara umum, organisasi ialah bentuk kerjasama antara
beberapa manusia yang saling terkait oleh suatu ketentuan yang bermaksud
untuk mencapai suatu tujuan secara bersama.
Ada beberapa teori mengenai definisi organisasi, sebagai berikut :
-
Menurut Sondang, organisasi adalah segala bentuk pesekutuan antara dua
orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana
terdapat seorang/ beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/
sekelompok orang yang disebut bawahan;
-
Menurut Parjudi Atmosudirjo, organisasi merupakan struktur tata
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu;
-
Menurut Robbins, organisasi adalah suatu unit sosial yang
dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih yang
berfungsi pada suatu basis yang relatif berkesinambung untuk mencapai
tujuan atau serangkaian tujuan;
Dari keseluruhan definisi organisasi dapat disimpulkan organisasi
sebagai suat himpunan interaksi manusia yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah disetujui
bersama.
Manajer
Manajer adalah sebutan untuk orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan orng
lain dan bertanggungjawab untuk pencapaian tujuan dalam organisasi.
Menurut Henry Fayol, semua manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen,
antara lain :
1. Merencanakan
Aktifitas perencanaan mencakup penentuan tujuan
organisasi, penetapan suatu strategi kesuluruhan untuk mencapai tujuan,
dan pengembangan suatu hirarki rencana yang menyeluruh dalam memadukan
sera mengkoordinasikan semua kegiatan;
2. Mengorganisasi
Aktifitasnya antara lain penetapan tugas-tugas yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugs-tugas
tersebut dikelompokkan, birokrasi pelaporan secara berkala, dan pada
situasi seperti apakah keputusan harus diambil;
3. Mengkoordinasi
Pada dasarnya mengkoordinasi ialah mengarahkan
orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sama. Funsi
manajemen ini lebih cenderung mengarah ke fungsi kepemimpinan, dimana
mencakup cara atasan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan segala
tugas-tugasnya, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, serta
memecahkan masalah atau konflik antar anggota organisasi;
4. Mengendalikan
Fugsi terakhir yaitu memantau setiap kegiatan agar
terlaksana sesuai dengan perencanaan dan apabila terdapat penyimpangan
maka dapat dilakukan koreksi segera.
Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tingkah
laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Terdapat beberapa unsur dalam perilaku organisasi, diantaranya :
- Motivasi.
- Kepemimpinan.
- Stres atau konflik.
- Pembinaan Karir.
- Masalah Sistim Imbalan.
- Hubungan Komunikasi.
- Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan.
- Produktivitas dan atau Kinerja (performance).
- Kepuasan.
- Pembinaan dan Pengembangan Organisasi.
Perilaku organisasi dibahas secara spesifik dalam
kajian yang dikenal dengan istilah ilmu perilaku organisasi
(organizational behaviour). Pada hakekatnya terklasifikasi sebagai salah
satu kajian dalam ilmu psikologi yang dikembangkan dengan pusat
perhatian pada tingkah laku manusia dalam orgnisasi. Didasari rumusan Kelly dalam
bukunya Orgnizational Behaviour bahwa perilaku organisasi di dalamnya
terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di sau pihak dan
perilaku individu di lain pihak. Pada intinya semua pengertian dan
unsur-unsur yang ada mengarahkan perilaku manusia kepada upaya-upaya
pencapaian tujuan.
Faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi
terbagi menjadi 2, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal berasal dari luar organisasi, contoh lingkungan pergaulan
manusia dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan operasional suatu
organisasi. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri, contoh manusia, stuktur, termasuk teknologi yang
digunakan oleh organisasi.
Asuransi dan manage care
Ada kutipan berikut
Health insurance : The payment for the excepted costs of a group
resulting from medical utilization based on the excepted expense
incurred by the group. The payment can be based on comunity or
experience rating (Jacobs P, 1997).
Definisi di atas dapat diartikan sebagai berikut :
Ada pembayaran, dalam istilah ekonomi yaitu transaksi mengeluarkan sejumlah uang untuk yang disebut premi;
Ada biaya, yang berarti nilai yang diharapkan harus dikeluarkan karena menggunakan pelayanan keehatan;
Pelayanan kesehatan disebabkan karena bencana atau faktor lainnya yang mengakibatkan sakit;
Keadaan sakit merupakan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty),
tidak teratur, dan mungkin jarang terjadi. Tetapi bila peristiwa
tersebut benar-benar terjadi, implikasi biaya pengobatan dapat
sedemikian besar dan membebani ekonomi ekonomi rumah tangga. Kejadian
sakit yang mengakibatan bencana ekonomi bagi pasien atau keluarganya
(Murti B, 2000).
Manage Care merupakan suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang
disusun berdasarkan jumlah anggota yang terdaftar dengan kontrol mulai
dari perencanaan pelayanan serta meliputi ketentuan :
-
Ada kontrak dengan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk pelayanan yang komprehensif;
-
Penekanan agar pserta tetap sehat sehingga utlitai berkurang;
-
Unit layanan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan ;
-
Ada program peningkatan mutu layanan;
Ciri-ciri Manage Care, sebagai berikut :
-
Kontrol utiliasi yang ketat sesuai mekanisme kontrak;
-
Monitoring dan kontrol pelayanan yang diberikan;
-
Memakai dokter umum dan tenaga medik lainnya unuk mengelola pasien;
-
Menciptakan layanan kesehatan yng sesuai standar yang ditetapkan pemerintah;
-
Ada program perbaikan kualitas;
-
Sistem reimburse yang membuat sarana pelayanan kesehatan dapat mempertanggungjawabkan biaya dan kualitas layanan kesehtan;
Faktor penting dalam Manage Care, antara lain :
-
Mengelola pembiayaan dan pemberian jasa pelayanan kesehatan;
-
Menggunakan teknik kendali biaya;
-
Membagi risiko keuangan antara provider dan badan asuransi;
Manage Care memiliki beberapa bentuk :
-
HMO (Health Maintenance Organization);
-
PPO (Preferred Provider Organization);
-
POS (Point of Service);
Dari gambar di atas dapat
diartikan sebagai berikut :
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih murah
dibandingkan dengan Idemnity
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih ketat
dalam hal peraturan dan kebijakan klaim
- Indemnity terklasifikasi lebih mahal
dibandingkan dengan Manage Care
- Indemnity terklasifikasi lebih leluasa dalam
hal peraturan dan kebijakan klaim
Indemnity diartikan secara Bahasa sederhana sebagai ganti rugi (istilah
: fee for service). Ganti rugi diberikan kepada karyawan yang diberikan jaminan
oleh perusahaan dalam kebutuhan medis. Ada batas jaminan yang diberikan, jika
penggunaan karyawan lebih dari itu maka karyawan harus membayar “coinsurance”
dan selisih kelebihannya.
Berbeda dengan Manage Care, perawatan dilakukan terlebih dahulu dan ditanggung
oleh perusahaan terlebih dahulu. Kemudian oleh perusahaan akan ditagihkan ke
pihak penanggung asuransi tersebut.
Berikut metode pembayaran Indemnity dan Manage Care :
IMPLEMENTASI KASUS
Deskripsi Kasus
Berdasar pada latar
belakang masalah di bab pertama, telah disampaikan bahwa di suatu organisasi
yaitu perusahaan akan dilakukan
perubahan kebijakan di sektor kepegawaian yaitu asuransi. Perubahan terasa
cukup signifikan dari Asuransi Manage Care ke sistem Idemnity. Kondisi yang
dihadapi oleh suatu perusahaan bisa dikatakan sulit karena pengambilan
keputusan dan implementasi sistem baru harus dilakukan segera. Telah diketahui
bahwa di perusahaan sejumlah 200 pegawai tengah mengahadapi kesulitan ekonomi
karena satu dan lain hal. Sementara perubahan kebijakan asuransi sedikit banyak
akan mempengaruhi kondisi ekonomi pegawai dikarenakan ada biaya yang harus ditanggung
oleh pribadi.
Oleh sebab itu
diperlukan beberapa tahap dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut sampai
dengan bisa diimplementasikan.
Penguasaan Konsep
Ide perubahan
dilakukan tentu telah didukung berbagai tahap riset dan penelitian, seperti analisa,
observasi atau survey baik itu bersifat terbuka atau tertutup. Dari hasil riset
tersebut diperoleh sejumlah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif untuk
dijadikan bahan analisa dan kemudian jadi dasar pengambilan keputusan
dilakukannya perubahan. Keputusan diharapkan merupakan tujuan yang mewakili
kepentingan organisasi, seperti dijelaskan bahwa organisasi dimaksudkan untuk
mencapai tujuan secara bersama-sama. Oleh sebab itu setiap manusia yang
berperan sebagai atasan dan yang akan melakukan komunikasi atas perubahan harus
memahami secara terperinci dasar pengambilan keputusan tersebut, sehingga siap
dan mampu menghadapi konflik atau stres yang dapat timbul ketika proses
komunikasi berjalan.
Pendekatan yang Diterapkan
Berdasarkan beberapa
bahan perkuliahan psikologi, ada yang disebut dengan pendekatan neo-klasik.
Dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo , yang dikenal dengan istilah Pendekatan Human Relations. Pendekatan
dengan pusat perhatiannya ialah hubungan antar manusia dengan organisasi.
Penerapannya bisa di dengan cara berikut :
1.
Pemahaman organisasi merupakan
lingkup yang berisi interaksi sosial. Dalam suatu perusahaan kerap ada gap antara pegawai dengan level yang
berbeda, dalam situasi ini hal tersebut harus diminimalisir. Dikarenakan gap tersebut dapat menghambat komuniasi
yang efektif antar manusia dalam organisasi;
2.
Interaksi sosial yang berjalan
harus diarahkan ke arah yang memberikan pengaruh positif bagi prestasi individu
atau kelompok. Prestasi menggambarkan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan, dan hal tersebut harus ditanamkan pada masing-masing pribadi
pegawai agar membentuk pola pikir yang mengarah ke hal-hal yang positif juga
bagi perusahaan;
3.
Interaksi sosial itu menyebabkan
munculnya kelompok non formal dalam organisasi. Ada kemungkinan kelompok non
formal mempunyai tujuan yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu,
pola kepemimpinan perlu diperhatikan agar tidak hanya memperhatikan kelompok
formal. Serta dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja
agar tujuan kelompok non-formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan
kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan sosial
disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang
baik dalam organisasi (Lubis dan Huseini, 2-3)
Berkaitan dengan
perubahan ada 2 adaptasi yang dapat dilakukan, pertama, perubahan internal.
Menyesuaikan struktur internal organisasi seperti pola kerja pegawai agar lebih
bisa efektif dan efisien yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendapatan pegawai. Kedua, berusaha
menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi
organisasi.
Strategi Komunikasi
Mengadopsi dari The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa
hal yang berkaitan:
- Connect (Keterkaitan)
Para pemimpin atau jajaran manajemen harus
menunjukan seberapa berharganya karyawan bagi perusahaan. Sampaikan kepada
karyawan bahwa orientasi perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan,
keseimbangan pekerjaan masing-masing karyawan, ataupun sekedar kehidupan
masing-masing. Karyawan menyadari betul apabila hubungan dengan pemimpinnya
tidak baik maka memungkinkan timbulnya kerugian bagi mereka seperti tunjangan
berkurang atau dirotasi dan sebagainya. Oleh karena itu pemimpin pun harus bisa
menyampaikan kepada setiap karyawannya bahwa apapun keputusan yang diambil oleh
perusahaan merupakan salah satu bentuk mempertahankan perusahaan dan karyawan
karena karyawan berharga bagi perusahaan.
- Convey (Penyampaian)
Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil
merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan
karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu
kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian
dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan
orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit,
atau organisasi melakukan yang terbaik;
Clarity (Kejelasan)
Pemimpin mengkomunikasikan secara jelas dan
terbuka kepada karyawan mengenai kondisi perusahaan dan rencana perubahan
jaminan kesehatan yang akan diberlakukan. Resiko akan selalu ada, tetapi hal
tersebut sudah menjadi bagian dari pertimbangan pimpinan perusahaan, demi
kelangsungan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bukan sekedar memaksakan
karyawan untuk menerima perubahan tersebut, tetapi karyawan memahami tujuan
perubahan tersebut dilakukan, mengapa harus melibatkan karyawan dalam upaya
mempertahankan perusahaan, dan bagaimana agar bersama-sama menjaga situasi
kerja tetap kondusif meskipun perubahan dirasa sulit baik bagi perusahaan
ataupun karyawan.
- Contribute (Peran Serta)
Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya
merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi
karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik
membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk
kesuksesan dan masa depan organisasi
- Control (Pengawasan)
Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin
ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan
kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
Colaborate (Kolaborasi)
Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja
dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan dan kerja sama dari anggota tim, termasuk
menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi
2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik
secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan
kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga
membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Confidence (Keyakinan)
Pemimpin yang baik membantu menciptakan
kepercayaan dalam sebuah perusahaan dengan menjadi teladan dari standard etika
dan kinerja yang tinggi. Pemimpin harus memotivasi karyawan bahwa perubahan metode
jaminan kesehatan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil dan perekonomian
karyawannya yang melemah tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat dalam
melakukan setiap pekerjaan dengan baik bahkan semakin baik untuk hasil akhir
yang memuaskan, sehingga bisa memajukan perusahaan. Justru setiap pemimpin
harus semakin bersemangat memotivasi karyawannya agar terus menjaga kesehatannya
agar tidak menggantungkan nasib dan masa depannya pada sebuah jaminan
kesehatan, tetapi ada prestasi yang membuat taraf hidup meningkat.
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan
intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan
identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu
pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi
dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal
disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan
manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat
berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak
lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi
akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa
menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi,
tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta
organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Daftar Pustaka
Website
- https://www.academia.edu/5220889/Perilaku-organisasi
- https://www.academia.edu/6449561/PERILAKU_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI
- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
- http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/6019/1/dasar_asuransi_kesehatan_-_chriswardani_s.pdf
- http://www.abc-health.com/html/medical_plans.html
- http://www.slideshare.net/williamcsteffes/DoItYourself?next_slideshow=1
- http://www.slideshare.net/catxliii/The-ABCs-of-Managed-Care
- http://iveybusinessjournal.com/publication/what-engages-employees-the-most-or-the-ten-cs-of-employee-engagement/#.UQGS3ydX130
Pada Penulisan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa
observasi serta pengumpulan data(Literatur) yang diharapkan bisa
memecahkan masalah yang terjadi dalam penulisan ini. Dalam asus ini
penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada kepala divisi HRD
PT.Intikom Berlian Mustika yang pernah menangani kasus serupa dan metodi
sosialisasi diambil dengan cara :
1. Mengadakan meeting internal kepada setiap kepala divisi terkait dengan perubahan sistem asuransi yang selama ini digunakan.
2. Pemberitahuan 1 – 2 bulan sebelumnya agar karyawan bisa memahami
lebih dalam dan mengajukan complain atau tanya jawab kepada yang
bersangkutan
3. Melakukan pemberitahuan kenapa mengganti jenis asuransi manage-care dengan idemnity
LANDASAN TEORI
Organisasi
Istilah organisasi kerap kali digunakan di lingkungan sehari-hari.
Seringkali dihubungkan dengan departemen, perusahaaan, pemerintah,
bahkan di lingkup lebih kecil seperti rukun warga (RW) serta rukun
tetangga (RT). Secara umum, organisasi ialah bentuk kerjasama antara
beberapa manusia yang saling terkait oleh suatu ketentuan yang bermaksud
untuk mencapai suatu tujuan secara bersama.
Ada beberapa teori mengenai definisi organisasi, sebagai berikut :
-
Menurut Sondang, organisasi adalah segala bentuk pesekutuan antara dua
orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana
terdapat seorang/ beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/
sekelompok orang yang disebut bawahan;
-
Menurut Parjudi Atmosudirjo, organisasi merupakan struktur tata
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu;
-
Menurut Robbins, organisasi adalah suatu unit sosial yang
dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih yang
berfungsi pada suatu basis yang relatif berkesinambung untuk mencapai
tujuan atau serangkaian tujuan;
Dari keseluruhan definisi organisasi dapat disimpulkan organisasi
sebagai suat himpunan interaksi manusia yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah disetujui
bersama.
Manajer
Manajer adalah sebutan untuk orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan orng
lain dan bertanggungjawab untuk pencapaian tujuan dalam organisasi.
Menurut Henry Fayol, semua manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen,
antara lain :
1. Merencanakan
Aktifitas perencanaan mencakup penentuan tujuan
organisasi, penetapan suatu strategi kesuluruhan untuk mencapai tujuan,
dan pengembangan suatu hirarki rencana yang menyeluruh dalam memadukan
sera mengkoordinasikan semua kegiatan;
2. Mengorganisasi
Aktifitasnya antara lain penetapan tugas-tugas yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugs-tugas
tersebut dikelompokkan, birokrasi pelaporan secara berkala, dan pada
situasi seperti apakah keputusan harus diambil;
3. Mengkoordinasi
Pada dasarnya mengkoordinasi ialah mengarahkan
orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sama. Funsi
manajemen ini lebih cenderung mengarah ke fungsi kepemimpinan, dimana
mencakup cara atasan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan segala
tugas-tugasnya, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, serta
memecahkan masalah atau konflik antar anggota organisasi;
4. Mengendalikan
Fugsi terakhir yaitu memantau setiap kegiatan agar
terlaksana sesuai dengan perencanaan dan apabila terdapat penyimpangan
maka dapat dilakukan koreksi segera.
Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tingkah
laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Terdapat beberapa unsur dalam perilaku organisasi, diantaranya :
- Motivasi.
- Kepemimpinan.
- Stres atau konflik.
- Pembinaan Karir.
- Masalah Sistim Imbalan.
- Hubungan Komunikasi.
- Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan.
- Produktivitas dan atau Kinerja (performance).
- Kepuasan.
- Pembinaan dan Pengembangan Organisasi.
Perilaku organisasi dibahas secara spesifik dalam
kajian yang dikenal dengan istilah ilmu perilaku organisasi
(organizational behaviour). Pada hakekatnya terklasifikasi sebagai salah
satu kajian dalam ilmu psikologi yang dikembangkan dengan pusat
perhatian pada tingkah laku manusia dalam orgnisasi. Didasari rumusan Kelly dalam
bukunya Orgnizational Behaviour bahwa perilaku organisasi di dalamnya
terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di sau pihak dan
perilaku individu di lain pihak. Pada intinya semua pengertian dan
unsur-unsur yang ada mengarahkan perilaku manusia kepada upaya-upaya
pencapaian tujuan.
Faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi
terbagi menjadi 2, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal berasal dari luar organisasi, contoh lingkungan pergaulan
manusia dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan operasional suatu
organisasi. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri, contoh manusia, stuktur, termasuk teknologi yang
digunakan oleh organisasi.
Asuransi dan manage care
Ada kutipan berikut
Health insurance : The payment for the excepted costs of a group
resulting from medical utilization based on the excepted expense
incurred by the group. The payment can be based on comunity or
experience rating (Jacobs P, 1997).
Definisi di atas dapat diartikan sebagai berikut :
Ada pembayaran, dalam istilah ekonomi yaitu transaksi mengeluarkan sejumlah uang untuk yang disebut premi;
Ada biaya, yang berarti nilai yang diharapkan harus dikeluarkan karena menggunakan pelayanan keehatan;
Pelayanan kesehatan disebabkan karena bencana atau faktor lainnya yang mengakibatkan sakit;
Keadaan sakit merupakan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty),
tidak teratur, dan mungkin jarang terjadi. Tetapi bila peristiwa
tersebut benar-benar terjadi, implikasi biaya pengobatan dapat
sedemikian besar dan membebani ekonomi ekonomi rumah tangga. Kejadian
sakit yang mengakibatan bencana ekonomi bagi pasien atau keluarganya
(Murti B, 2000).
Manage Care merupakan suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang
disusun berdasarkan jumlah anggota yang terdaftar dengan kontrol mulai
dari perencanaan pelayanan serta meliputi ketentuan :
-
Ada kontrak dengan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk pelayanan yang komprehensif;
-
Penekanan agar pserta tetap sehat sehingga utlitai berkurang;
-
Unit layanan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan ;
-
Ada program peningkatan mutu layanan;
Ciri-ciri Manage Care, sebagai berikut :
-
Kontrol utiliasi yang ketat sesuai mekanisme kontrak;
-
Monitoring dan kontrol pelayanan yang diberikan;
-
Memakai dokter umum dan tenaga medik lainnya unuk mengelola pasien;
-
Menciptakan layanan kesehatan yng sesuai standar yang ditetapkan pemerintah;
-
Ada program perbaikan kualitas;
-
Sistem reimburse yang membuat sarana pelayanan kesehatan dapat mempertanggungjawabkan biaya dan kualitas layanan kesehtan;
Faktor penting dalam Manage Care, antara lain :
-
Mengelola pembiayaan dan pemberian jasa pelayanan kesehatan;
-
Menggunakan teknik kendali biaya;
-
Membagi risiko keuangan antara provider dan badan asuransi;
Manage Care memiliki beberapa bentuk :
-
HMO (Health Maintenance Organization);
-
PPO (Preferred Provider Organization);
-
POS (Point of Service);
Dari gambar di atas dapat
diartikan sebagai berikut :
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih murah
dibandingkan dengan Idemnity
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih ketat
dalam hal peraturan dan kebijakan klaim
- Indemnity terklasifikasi lebih mahal
dibandingkan dengan Manage Care
- Indemnity terklasifikasi lebih leluasa dalam
hal peraturan dan kebijakan klaim
Indemnity diartikan secara Bahasa sederhana sebagai ganti rugi (istilah
: fee for service). Ganti rugi diberikan kepada karyawan yang diberikan jaminan
oleh perusahaan dalam kebutuhan medis. Ada batas jaminan yang diberikan, jika
penggunaan karyawan lebih dari itu maka karyawan harus membayar “coinsurance”
dan selisih kelebihannya.
Berbeda dengan Manage Care, perawatan dilakukan terlebih dahulu dan ditanggung
oleh perusahaan terlebih dahulu. Kemudian oleh perusahaan akan ditagihkan ke
pihak penanggung asuransi tersebut.
Berikut metode pembayaran Indemnity dan Manage Care :
IMPLEMENTASI KASUS
Deskripsi Kasus
Berdasar pada latar
belakang masalah di bab pertama, telah disampaikan bahwa di suatu organisasi
yaitu perusahaan akan dilakukan
perubahan kebijakan di sektor kepegawaian yaitu asuransi. Perubahan terasa
cukup signifikan dari Asuransi Manage Care ke sistem Idemnity. Kondisi yang
dihadapi oleh suatu perusahaan bisa dikatakan sulit karena pengambilan
keputusan dan implementasi sistem baru harus dilakukan segera. Telah diketahui
bahwa di perusahaan sejumlah 200 pegawai tengah mengahadapi kesulitan ekonomi
karena satu dan lain hal. Sementara perubahan kebijakan asuransi sedikit banyak
akan mempengaruhi kondisi ekonomi pegawai dikarenakan ada biaya yang harus ditanggung
oleh pribadi.
Oleh sebab itu
diperlukan beberapa tahap dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut sampai
dengan bisa diimplementasikan.
Penguasaan Konsep
Ide perubahan
dilakukan tentu telah didukung berbagai tahap riset dan penelitian, seperti analisa,
observasi atau survey baik itu bersifat terbuka atau tertutup. Dari hasil riset
tersebut diperoleh sejumlah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif untuk
dijadikan bahan analisa dan kemudian jadi dasar pengambilan keputusan
dilakukannya perubahan. Keputusan diharapkan merupakan tujuan yang mewakili
kepentingan organisasi, seperti dijelaskan bahwa organisasi dimaksudkan untuk
mencapai tujuan secara bersama-sama. Oleh sebab itu setiap manusia yang
berperan sebagai atasan dan yang akan melakukan komunikasi atas perubahan harus
memahami secara terperinci dasar pengambilan keputusan tersebut, sehingga siap
dan mampu menghadapi konflik atau stres yang dapat timbul ketika proses
komunikasi berjalan.
Pendekatan yang Diterapkan
Berdasarkan beberapa
bahan perkuliahan psikologi, ada yang disebut dengan pendekatan neo-klasik.
Dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo , yang dikenal dengan istilah Pendekatan Human Relations. Pendekatan
dengan pusat perhatiannya ialah hubungan antar manusia dengan organisasi.
Penerapannya bisa di dengan cara berikut :
1.
Pemahaman organisasi merupakan
lingkup yang berisi interaksi sosial. Dalam suatu perusahaan kerap ada gap antara pegawai dengan level yang
berbeda, dalam situasi ini hal tersebut harus diminimalisir. Dikarenakan gap tersebut dapat menghambat komuniasi
yang efektif antar manusia dalam organisasi;
2.
Interaksi sosial yang berjalan
harus diarahkan ke arah yang memberikan pengaruh positif bagi prestasi individu
atau kelompok. Prestasi menggambarkan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan, dan hal tersebut harus ditanamkan pada masing-masing pribadi
pegawai agar membentuk pola pikir yang mengarah ke hal-hal yang positif juga
bagi perusahaan;
3.
Interaksi sosial itu menyebabkan
munculnya kelompok non formal dalam organisasi. Ada kemungkinan kelompok non
formal mempunyai tujuan yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu,
pola kepemimpinan perlu diperhatikan agar tidak hanya memperhatikan kelompok
formal. Serta dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja
agar tujuan kelompok non-formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan
kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan sosial
disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang
baik dalam organisasi (Lubis dan Huseini, 2-3)
Berkaitan dengan
perubahan ada 2 adaptasi yang dapat dilakukan, pertama, perubahan internal.
Menyesuaikan struktur internal organisasi seperti pola kerja pegawai agar lebih
bisa efektif dan efisien yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendapatan pegawai. Kedua, berusaha
menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi
organisasi.
Strategi Komunikasi
Mengadopsi dari The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa
hal yang berkaitan:
- Connect (Keterkaitan)
Para pemimpin atau jajaran manajemen harus
menunjukan seberapa berharganya karyawan bagi perusahaan. Sampaikan kepada
karyawan bahwa orientasi perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan,
keseimbangan pekerjaan masing-masing karyawan, ataupun sekedar kehidupan
masing-masing. Karyawan menyadari betul apabila hubungan dengan pemimpinnya
tidak baik maka memungkinkan timbulnya kerugian bagi mereka seperti tunjangan
berkurang atau dirotasi dan sebagainya. Oleh karena itu pemimpin pun harus bisa
menyampaikan kepada setiap karyawannya bahwa apapun keputusan yang diambil oleh
perusahaan merupakan salah satu bentuk mempertahankan perusahaan dan karyawan
karena karyawan berharga bagi perusahaan.
- Convey (Penyampaian)
Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil
merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan
karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu
kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian
dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan
orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit,
atau organisasi melakukan yang terbaik;
Clarity (Kejelasan)
Pemimpin mengkomunikasikan secara jelas dan
terbuka kepada karyawan mengenai kondisi perusahaan dan rencana perubahan
jaminan kesehatan yang akan diberlakukan. Resiko akan selalu ada, tetapi hal
tersebut sudah menjadi bagian dari pertimbangan pimpinan perusahaan, demi
kelangsungan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bukan sekedar memaksakan
karyawan untuk menerima perubahan tersebut, tetapi karyawan memahami tujuan
perubahan tersebut dilakukan, mengapa harus melibatkan karyawan dalam upaya
mempertahankan perusahaan, dan bagaimana agar bersama-sama menjaga situasi
kerja tetap kondusif meskipun perubahan dirasa sulit baik bagi perusahaan
ataupun karyawan.
- Contribute (Peran Serta)
Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya
merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi
karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik
membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk
kesuksesan dan masa depan organisasi
- Control (Pengawasan)
Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin
ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan
kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
Colaborate (Kolaborasi)
Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja
dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan dan kerja sama dari anggota tim, termasuk
menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi
2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik
secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan
kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga
membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Confidence (Keyakinan)
Pemimpin yang baik membantu menciptakan
kepercayaan dalam sebuah perusahaan dengan menjadi teladan dari standard etika
dan kinerja yang tinggi. Pemimpin harus memotivasi karyawan bahwa perubahan metode
jaminan kesehatan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil dan perekonomian
karyawannya yang melemah tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat dalam
melakukan setiap pekerjaan dengan baik bahkan semakin baik untuk hasil akhir
yang memuaskan, sehingga bisa memajukan perusahaan. Justru setiap pemimpin
harus semakin bersemangat memotivasi karyawannya agar terus menjaga kesehatannya
agar tidak menggantungkan nasib dan masa depannya pada sebuah jaminan
kesehatan, tetapi ada prestasi yang membuat taraf hidup meningkat.
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan
intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan
identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu
pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi
dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal
disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan
manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat
berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak
lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi
akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa
menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi,
tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta
organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Daftar Pustaka
Website
- https://www.academia.edu/5220889/Perilaku-organisasi
- https://www.academia.edu/6449561/PERILAKU_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI
- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
- http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/6019/1/dasar_asuransi_kesehatan_-_chriswardani_s.pdf
- http://www.abc-health.com/html/medical_plans.html
- http://www.slideshare.net/williamcsteffes/DoItYourself?next_slideshow=1
- http://www.slideshare.net/catxliii/The-ABCs-of-Managed-Care
- http://iveybusinessjournal.com/publication/what-engages-employees-the-most-or-the-ten-cs-of-employee-engagement/#.UQGS3ydX130
Menurut Sondang, organisasi adalah segala bentuk pesekutuan antara dua
orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana
terdapat seorang/ beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/
sekelompok orang yang disebut bawahan;
Menurut Parjudi Atmosudirjo, organisasi merupakan struktur tata
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu;
Menurut Robbins, organisasi adalah suatu unit sosial yang
dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih yang
berfungsi pada suatu basis yang relatif berkesinambung untuk mencapai
tujuan atau serangkaian tujuan;
Manajer
Manajer adalah sebutan untuk orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan orng
lain dan bertanggungjawab untuk pencapaian tujuan dalam organisasi.
Menurut Henry Fayol, semua manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen,
antara lain :
1. Merencanakan
Aktifitas perencanaan mencakup penentuan tujuan
organisasi, penetapan suatu strategi kesuluruhan untuk mencapai tujuan,
dan pengembangan suatu hirarki rencana yang menyeluruh dalam memadukan
sera mengkoordinasikan semua kegiatan;
2. Mengorganisasi
Aktifitasnya antara lain penetapan tugas-tugas yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugs-tugas
tersebut dikelompokkan, birokrasi pelaporan secara berkala, dan pada
situasi seperti apakah keputusan harus diambil;
3. Mengkoordinasi
Pada dasarnya mengkoordinasi ialah mengarahkan
orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sama. Funsi
manajemen ini lebih cenderung mengarah ke fungsi kepemimpinan, dimana
mencakup cara atasan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan segala
tugas-tugasnya, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, serta
memecahkan masalah atau konflik antar anggota organisasi;
4. Mengendalikan
Fugsi terakhir yaitu memantau setiap kegiatan agar
terlaksana sesuai dengan perencanaan dan apabila terdapat penyimpangan
maka dapat dilakukan koreksi segera.
Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tingkah
laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Terdapat beberapa unsur dalam perilaku organisasi, diantaranya :
- Motivasi.
- Kepemimpinan.
- Stres atau konflik.
- Pembinaan Karir.
- Masalah Sistim Imbalan.
- Hubungan Komunikasi.
- Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan.
- Produktivitas dan atau Kinerja (performance).
- Kepuasan.
- Pembinaan dan Pengembangan Organisasi.
Perilaku organisasi dibahas secara spesifik dalam
kajian yang dikenal dengan istilah ilmu perilaku organisasi
(organizational behaviour). Pada hakekatnya terklasifikasi sebagai salah
satu kajian dalam ilmu psikologi yang dikembangkan dengan pusat
perhatian pada tingkah laku manusia dalam orgnisasi. Didasari rumusan Kelly dalam
bukunya Orgnizational Behaviour bahwa perilaku organisasi di dalamnya
terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di sau pihak dan
perilaku individu di lain pihak. Pada intinya semua pengertian dan
unsur-unsur yang ada mengarahkan perilaku manusia kepada upaya-upaya
pencapaian tujuan.
Faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi
terbagi menjadi 2, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal berasal dari luar organisasi, contoh lingkungan pergaulan
manusia dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan operasional suatu
organisasi. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri, contoh manusia, stuktur, termasuk teknologi yang
digunakan oleh organisasi.
Asuransi dan manage care
Ada kutipan berikut
Health insurance : The payment for the excepted costs of a group
resulting from medical utilization based on the excepted expense
incurred by the group. The payment can be based on comunity or
experience rating (Jacobs P, 1997).
Definisi di atas dapat diartikan sebagai berikut :
Ada pembayaran, dalam istilah ekonomi yaitu transaksi mengeluarkan sejumlah uang untuk yang disebut premi;
Ada biaya, yang berarti nilai yang diharapkan harus dikeluarkan karena menggunakan pelayanan keehatan;
Pelayanan kesehatan disebabkan karena bencana atau faktor lainnya yang mengakibatkan sakit;
Keadaan sakit merupakan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty),
tidak teratur, dan mungkin jarang terjadi. Tetapi bila peristiwa
tersebut benar-benar terjadi, implikasi biaya pengobatan dapat
sedemikian besar dan membebani ekonomi ekonomi rumah tangga. Kejadian
sakit yang mengakibatan bencana ekonomi bagi pasien atau keluarganya
(Murti B, 2000).
Manage Care merupakan suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang
disusun berdasarkan jumlah anggota yang terdaftar dengan kontrol mulai
dari perencanaan pelayanan serta meliputi ketentuan :
-
Ada kontrak dengan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk pelayanan yang komprehensif;
-
Penekanan agar pserta tetap sehat sehingga utlitai berkurang;
-
Unit layanan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan ;
-
Ada program peningkatan mutu layanan;
Ciri-ciri Manage Care, sebagai berikut :
-
Kontrol utiliasi yang ketat sesuai mekanisme kontrak;
-
Monitoring dan kontrol pelayanan yang diberikan;
-
Memakai dokter umum dan tenaga medik lainnya unuk mengelola pasien;
-
Menciptakan layanan kesehatan yng sesuai standar yang ditetapkan pemerintah;
-
Ada program perbaikan kualitas;
-
Sistem reimburse yang membuat sarana pelayanan kesehatan dapat mempertanggungjawabkan biaya dan kualitas layanan kesehtan;
Faktor penting dalam Manage Care, antara lain :
-
Mengelola pembiayaan dan pemberian jasa pelayanan kesehatan;
-
Menggunakan teknik kendali biaya;
-
Membagi risiko keuangan antara provider dan badan asuransi;
Manage Care memiliki beberapa bentuk :
-
HMO (Health Maintenance Organization);
-
PPO (Preferred Provider Organization);
-
POS (Point of Service);
Dari gambar di atas dapat
diartikan sebagai berikut :
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih murah
dibandingkan dengan Idemnity
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih ketat
dalam hal peraturan dan kebijakan klaim
- Indemnity terklasifikasi lebih mahal
dibandingkan dengan Manage Care
- Indemnity terklasifikasi lebih leluasa dalam
hal peraturan dan kebijakan klaim
Indemnity diartikan secara Bahasa sederhana sebagai ganti rugi (istilah
: fee for service). Ganti rugi diberikan kepada karyawan yang diberikan jaminan
oleh perusahaan dalam kebutuhan medis. Ada batas jaminan yang diberikan, jika
penggunaan karyawan lebih dari itu maka karyawan harus membayar “coinsurance”
dan selisih kelebihannya.
Berbeda dengan Manage Care, perawatan dilakukan terlebih dahulu dan ditanggung
oleh perusahaan terlebih dahulu. Kemudian oleh perusahaan akan ditagihkan ke
pihak penanggung asuransi tersebut.
Berikut metode pembayaran Indemnity dan Manage Care :
IMPLEMENTASI KASUS
Deskripsi Kasus
Berdasar pada latar
belakang masalah di bab pertama, telah disampaikan bahwa di suatu organisasi
yaitu perusahaan akan dilakukan
perubahan kebijakan di sektor kepegawaian yaitu asuransi. Perubahan terasa
cukup signifikan dari Asuransi Manage Care ke sistem Idemnity. Kondisi yang
dihadapi oleh suatu perusahaan bisa dikatakan sulit karena pengambilan
keputusan dan implementasi sistem baru harus dilakukan segera. Telah diketahui
bahwa di perusahaan sejumlah 200 pegawai tengah mengahadapi kesulitan ekonomi
karena satu dan lain hal. Sementara perubahan kebijakan asuransi sedikit banyak
akan mempengaruhi kondisi ekonomi pegawai dikarenakan ada biaya yang harus ditanggung
oleh pribadi.
Oleh sebab itu
diperlukan beberapa tahap dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut sampai
dengan bisa diimplementasikan.
Penguasaan Konsep
Ide perubahan
dilakukan tentu telah didukung berbagai tahap riset dan penelitian, seperti analisa,
observasi atau survey baik itu bersifat terbuka atau tertutup. Dari hasil riset
tersebut diperoleh sejumlah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif untuk
dijadikan bahan analisa dan kemudian jadi dasar pengambilan keputusan
dilakukannya perubahan. Keputusan diharapkan merupakan tujuan yang mewakili
kepentingan organisasi, seperti dijelaskan bahwa organisasi dimaksudkan untuk
mencapai tujuan secara bersama-sama. Oleh sebab itu setiap manusia yang
berperan sebagai atasan dan yang akan melakukan komunikasi atas perubahan harus
memahami secara terperinci dasar pengambilan keputusan tersebut, sehingga siap
dan mampu menghadapi konflik atau stres yang dapat timbul ketika proses
komunikasi berjalan.
Pendekatan yang Diterapkan
Berdasarkan beberapa
bahan perkuliahan psikologi, ada yang disebut dengan pendekatan neo-klasik.
Dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo , yang dikenal dengan istilah Pendekatan Human Relations. Pendekatan
dengan pusat perhatiannya ialah hubungan antar manusia dengan organisasi.
Penerapannya bisa di dengan cara berikut :
1.
Pemahaman organisasi merupakan
lingkup yang berisi interaksi sosial. Dalam suatu perusahaan kerap ada gap antara pegawai dengan level yang
berbeda, dalam situasi ini hal tersebut harus diminimalisir. Dikarenakan gap tersebut dapat menghambat komuniasi
yang efektif antar manusia dalam organisasi;
2.
Interaksi sosial yang berjalan
harus diarahkan ke arah yang memberikan pengaruh positif bagi prestasi individu
atau kelompok. Prestasi menggambarkan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan, dan hal tersebut harus ditanamkan pada masing-masing pribadi
pegawai agar membentuk pola pikir yang mengarah ke hal-hal yang positif juga
bagi perusahaan;
3.
Interaksi sosial itu menyebabkan
munculnya kelompok non formal dalam organisasi. Ada kemungkinan kelompok non
formal mempunyai tujuan yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu,
pola kepemimpinan perlu diperhatikan agar tidak hanya memperhatikan kelompok
formal. Serta dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja
agar tujuan kelompok non-formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan
kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan sosial
disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang
baik dalam organisasi (Lubis dan Huseini, 2-3)
Berkaitan dengan
perubahan ada 2 adaptasi yang dapat dilakukan, pertama, perubahan internal.
Menyesuaikan struktur internal organisasi seperti pola kerja pegawai agar lebih
bisa efektif dan efisien yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendapatan pegawai. Kedua, berusaha
menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi
organisasi.
Strategi Komunikasi
Mengadopsi dari The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa
hal yang berkaitan:
- Connect (Keterkaitan)
Para pemimpin atau jajaran manajemen harus
menunjukan seberapa berharganya karyawan bagi perusahaan. Sampaikan kepada
karyawan bahwa orientasi perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan,
keseimbangan pekerjaan masing-masing karyawan, ataupun sekedar kehidupan
masing-masing. Karyawan menyadari betul apabila hubungan dengan pemimpinnya
tidak baik maka memungkinkan timbulnya kerugian bagi mereka seperti tunjangan
berkurang atau dirotasi dan sebagainya. Oleh karena itu pemimpin pun harus bisa
menyampaikan kepada setiap karyawannya bahwa apapun keputusan yang diambil oleh
perusahaan merupakan salah satu bentuk mempertahankan perusahaan dan karyawan
karena karyawan berharga bagi perusahaan.
- Convey (Penyampaian)
Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil
merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan
karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu
kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian
dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan
orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit,
atau organisasi melakukan yang terbaik;
Clarity (Kejelasan)
Pemimpin mengkomunikasikan secara jelas dan
terbuka kepada karyawan mengenai kondisi perusahaan dan rencana perubahan
jaminan kesehatan yang akan diberlakukan. Resiko akan selalu ada, tetapi hal
tersebut sudah menjadi bagian dari pertimbangan pimpinan perusahaan, demi
kelangsungan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bukan sekedar memaksakan
karyawan untuk menerima perubahan tersebut, tetapi karyawan memahami tujuan
perubahan tersebut dilakukan, mengapa harus melibatkan karyawan dalam upaya
mempertahankan perusahaan, dan bagaimana agar bersama-sama menjaga situasi
kerja tetap kondusif meskipun perubahan dirasa sulit baik bagi perusahaan
ataupun karyawan.
- Contribute (Peran Serta)
Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya
merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi
karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik
membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk
kesuksesan dan masa depan organisasi
- Control (Pengawasan)
Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin
ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan
kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
Colaborate (Kolaborasi)
Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja
dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan dan kerja sama dari anggota tim, termasuk
menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi
2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik
secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan
kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga
membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Confidence (Keyakinan)
Pemimpin yang baik membantu menciptakan
kepercayaan dalam sebuah perusahaan dengan menjadi teladan dari standard etika
dan kinerja yang tinggi. Pemimpin harus memotivasi karyawan bahwa perubahan metode
jaminan kesehatan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil dan perekonomian
karyawannya yang melemah tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat dalam
melakukan setiap pekerjaan dengan baik bahkan semakin baik untuk hasil akhir
yang memuaskan, sehingga bisa memajukan perusahaan. Justru setiap pemimpin
harus semakin bersemangat memotivasi karyawannya agar terus menjaga kesehatannya
agar tidak menggantungkan nasib dan masa depannya pada sebuah jaminan
kesehatan, tetapi ada prestasi yang membuat taraf hidup meningkat.
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan
intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan
identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu
pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi
dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal
disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan
manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat
berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak
lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi
akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa
menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi,
tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta
organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Daftar Pustaka
Website
- https://www.academia.edu/5220889/Perilaku-organisasi
- https://www.academia.edu/6449561/PERILAKU_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI
- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
- http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/6019/1/dasar_asuransi_kesehatan_-_chriswardani_s.pdf
- http://www.abc-health.com/html/medical_plans.html
- http://www.slideshare.net/williamcsteffes/DoItYourself?next_slideshow=1
- http://www.slideshare.net/catxliii/The-ABCs-of-Managed-Care
- http://iveybusinessjournal.com/publication/what-engages-employees-the-most-or-the-ten-cs-of-employee-engagement/#.UQGS3ydX130
Aktifitasnya antara lain penetapan tugas-tugas yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugs-tugas tersebut dikelompokkan, birokrasi pelaporan secara berkala, dan pada situasi seperti apakah keputusan harus diambil;
3. Mengkoordinasi
Pada dasarnya mengkoordinasi ialah mengarahkan orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sama. Funsi manajemen ini lebih cenderung mengarah ke fungsi kepemimpinan, dimana mencakup cara atasan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan segala tugas-tugasnya, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, serta memecahkan masalah atau konflik antar anggota organisasi;
4. Mengendalikan
Fugsi terakhir yaitu memantau setiap kegiatan agar terlaksana sesuai dengan perencanaan dan apabila terdapat penyimpangan maka dapat dilakukan koreksi segera.
Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tingkah
laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Terdapat beberapa unsur dalam perilaku organisasi, diantaranya :
- Motivasi.
- Kepemimpinan.
- Stres atau konflik.
- Pembinaan Karir.
- Masalah Sistim Imbalan.
- Hubungan Komunikasi.
- Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan.
- Produktivitas dan atau Kinerja (performance).
- Kepuasan.
- Pembinaan dan Pengembangan Organisasi.
Perilaku organisasi dibahas secara spesifik dalam
kajian yang dikenal dengan istilah ilmu perilaku organisasi
(organizational behaviour). Pada hakekatnya terklasifikasi sebagai salah
satu kajian dalam ilmu psikologi yang dikembangkan dengan pusat
perhatian pada tingkah laku manusia dalam orgnisasi. Didasari rumusan Kelly dalam
bukunya Orgnizational Behaviour bahwa perilaku organisasi di dalamnya
terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di sau pihak dan
perilaku individu di lain pihak. Pada intinya semua pengertian dan
unsur-unsur yang ada mengarahkan perilaku manusia kepada upaya-upaya
pencapaian tujuan.
Faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi
terbagi menjadi 2, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal berasal dari luar organisasi, contoh lingkungan pergaulan
manusia dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan operasional suatu
organisasi. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri, contoh manusia, stuktur, termasuk teknologi yang
digunakan oleh organisasi.
Asuransi dan manage care
Ada kutipan berikut
Health insurance : The payment for the excepted costs of a group
resulting from medical utilization based on the excepted expense
incurred by the group. The payment can be based on comunity or
experience rating (Jacobs P, 1997).
Definisi di atas dapat diartikan sebagai berikut :
Ada pembayaran, dalam istilah ekonomi yaitu transaksi mengeluarkan sejumlah uang untuk yang disebut premi;
Ada biaya, yang berarti nilai yang diharapkan harus dikeluarkan karena menggunakan pelayanan keehatan;
Pelayanan kesehatan disebabkan karena bencana atau faktor lainnya yang mengakibatkan sakit;
Keadaan sakit merupakan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty),
tidak teratur, dan mungkin jarang terjadi. Tetapi bila peristiwa
tersebut benar-benar terjadi, implikasi biaya pengobatan dapat
sedemikian besar dan membebani ekonomi ekonomi rumah tangga. Kejadian
sakit yang mengakibatan bencana ekonomi bagi pasien atau keluarganya
(Murti B, 2000).
Manage Care merupakan suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang
disusun berdasarkan jumlah anggota yang terdaftar dengan kontrol mulai
dari perencanaan pelayanan serta meliputi ketentuan :
-
Ada kontrak dengan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk pelayanan yang komprehensif;
-
Penekanan agar pserta tetap sehat sehingga utlitai berkurang;
-
Unit layanan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan ;
-
Ada program peningkatan mutu layanan;
Ciri-ciri Manage Care, sebagai berikut :
-
Kontrol utiliasi yang ketat sesuai mekanisme kontrak;
-
Monitoring dan kontrol pelayanan yang diberikan;
-
Memakai dokter umum dan tenaga medik lainnya unuk mengelola pasien;
-
Menciptakan layanan kesehatan yng sesuai standar yang ditetapkan pemerintah;
-
Ada program perbaikan kualitas;
-
Sistem reimburse yang membuat sarana pelayanan kesehatan dapat mempertanggungjawabkan biaya dan kualitas layanan kesehtan;
Faktor penting dalam Manage Care, antara lain :
-
Mengelola pembiayaan dan pemberian jasa pelayanan kesehatan;
-
Menggunakan teknik kendali biaya;
-
Membagi risiko keuangan antara provider dan badan asuransi;
Manage Care memiliki beberapa bentuk :
-
HMO (Health Maintenance Organization);
-
PPO (Preferred Provider Organization);
-
POS (Point of Service);
Dari gambar di atas dapat
diartikan sebagai berikut :
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih murah
dibandingkan dengan Idemnity
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih ketat
dalam hal peraturan dan kebijakan klaim
- Indemnity terklasifikasi lebih mahal
dibandingkan dengan Manage Care
- Indemnity terklasifikasi lebih leluasa dalam
hal peraturan dan kebijakan klaim
Indemnity diartikan secara Bahasa sederhana sebagai ganti rugi (istilah
: fee for service). Ganti rugi diberikan kepada karyawan yang diberikan jaminan
oleh perusahaan dalam kebutuhan medis. Ada batas jaminan yang diberikan, jika
penggunaan karyawan lebih dari itu maka karyawan harus membayar “coinsurance”
dan selisih kelebihannya.
Berbeda dengan Manage Care, perawatan dilakukan terlebih dahulu dan ditanggung
oleh perusahaan terlebih dahulu. Kemudian oleh perusahaan akan ditagihkan ke
pihak penanggung asuransi tersebut.
Berikut metode pembayaran Indemnity dan Manage Care :
IMPLEMENTASI KASUS
Deskripsi Kasus
Berdasar pada latar
belakang masalah di bab pertama, telah disampaikan bahwa di suatu organisasi
yaitu perusahaan akan dilakukan
perubahan kebijakan di sektor kepegawaian yaitu asuransi. Perubahan terasa
cukup signifikan dari Asuransi Manage Care ke sistem Idemnity. Kondisi yang
dihadapi oleh suatu perusahaan bisa dikatakan sulit karena pengambilan
keputusan dan implementasi sistem baru harus dilakukan segera. Telah diketahui
bahwa di perusahaan sejumlah 200 pegawai tengah mengahadapi kesulitan ekonomi
karena satu dan lain hal. Sementara perubahan kebijakan asuransi sedikit banyak
akan mempengaruhi kondisi ekonomi pegawai dikarenakan ada biaya yang harus ditanggung
oleh pribadi.
Oleh sebab itu
diperlukan beberapa tahap dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut sampai
dengan bisa diimplementasikan.
Penguasaan Konsep
Ide perubahan
dilakukan tentu telah didukung berbagai tahap riset dan penelitian, seperti analisa,
observasi atau survey baik itu bersifat terbuka atau tertutup. Dari hasil riset
tersebut diperoleh sejumlah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif untuk
dijadikan bahan analisa dan kemudian jadi dasar pengambilan keputusan
dilakukannya perubahan. Keputusan diharapkan merupakan tujuan yang mewakili
kepentingan organisasi, seperti dijelaskan bahwa organisasi dimaksudkan untuk
mencapai tujuan secara bersama-sama. Oleh sebab itu setiap manusia yang
berperan sebagai atasan dan yang akan melakukan komunikasi atas perubahan harus
memahami secara terperinci dasar pengambilan keputusan tersebut, sehingga siap
dan mampu menghadapi konflik atau stres yang dapat timbul ketika proses
komunikasi berjalan.
Pendekatan yang Diterapkan
Berdasarkan beberapa
bahan perkuliahan psikologi, ada yang disebut dengan pendekatan neo-klasik.
Dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo , yang dikenal dengan istilah Pendekatan Human Relations. Pendekatan
dengan pusat perhatiannya ialah hubungan antar manusia dengan organisasi.
Penerapannya bisa di dengan cara berikut :
1.
Pemahaman organisasi merupakan
lingkup yang berisi interaksi sosial. Dalam suatu perusahaan kerap ada gap antara pegawai dengan level yang
berbeda, dalam situasi ini hal tersebut harus diminimalisir. Dikarenakan gap tersebut dapat menghambat komuniasi
yang efektif antar manusia dalam organisasi;
2.
Interaksi sosial yang berjalan
harus diarahkan ke arah yang memberikan pengaruh positif bagi prestasi individu
atau kelompok. Prestasi menggambarkan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan, dan hal tersebut harus ditanamkan pada masing-masing pribadi
pegawai agar membentuk pola pikir yang mengarah ke hal-hal yang positif juga
bagi perusahaan;
3.
Interaksi sosial itu menyebabkan
munculnya kelompok non formal dalam organisasi. Ada kemungkinan kelompok non
formal mempunyai tujuan yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu,
pola kepemimpinan perlu diperhatikan agar tidak hanya memperhatikan kelompok
formal. Serta dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja
agar tujuan kelompok non-formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan
kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan sosial
disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang
baik dalam organisasi (Lubis dan Huseini, 2-3)
Berkaitan dengan
perubahan ada 2 adaptasi yang dapat dilakukan, pertama, perubahan internal.
Menyesuaikan struktur internal organisasi seperti pola kerja pegawai agar lebih
bisa efektif dan efisien yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendapatan pegawai. Kedua, berusaha
menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi
organisasi.
Strategi Komunikasi
Mengadopsi dari The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa
hal yang berkaitan:
- Connect (Keterkaitan)
Para pemimpin atau jajaran manajemen harus
menunjukan seberapa berharganya karyawan bagi perusahaan. Sampaikan kepada
karyawan bahwa orientasi perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan,
keseimbangan pekerjaan masing-masing karyawan, ataupun sekedar kehidupan
masing-masing. Karyawan menyadari betul apabila hubungan dengan pemimpinnya
tidak baik maka memungkinkan timbulnya kerugian bagi mereka seperti tunjangan
berkurang atau dirotasi dan sebagainya. Oleh karena itu pemimpin pun harus bisa
menyampaikan kepada setiap karyawannya bahwa apapun keputusan yang diambil oleh
perusahaan merupakan salah satu bentuk mempertahankan perusahaan dan karyawan
karena karyawan berharga bagi perusahaan.
- Convey (Penyampaian)
Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil
merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan
karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu
kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian
dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan
orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit,
atau organisasi melakukan yang terbaik;
Clarity (Kejelasan)
Pemimpin mengkomunikasikan secara jelas dan
terbuka kepada karyawan mengenai kondisi perusahaan dan rencana perubahan
jaminan kesehatan yang akan diberlakukan. Resiko akan selalu ada, tetapi hal
tersebut sudah menjadi bagian dari pertimbangan pimpinan perusahaan, demi
kelangsungan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bukan sekedar memaksakan
karyawan untuk menerima perubahan tersebut, tetapi karyawan memahami tujuan
perubahan tersebut dilakukan, mengapa harus melibatkan karyawan dalam upaya
mempertahankan perusahaan, dan bagaimana agar bersama-sama menjaga situasi
kerja tetap kondusif meskipun perubahan dirasa sulit baik bagi perusahaan
ataupun karyawan.
- Contribute (Peran Serta)
Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya
merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi
karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik
membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk
kesuksesan dan masa depan organisasi
- Control (Pengawasan)
Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin
ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan
kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
Colaborate (Kolaborasi)
Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja
dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan dan kerja sama dari anggota tim, termasuk
menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi
2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik
secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan
kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga
membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Confidence (Keyakinan)
Pemimpin yang baik membantu menciptakan
kepercayaan dalam sebuah perusahaan dengan menjadi teladan dari standard etika
dan kinerja yang tinggi. Pemimpin harus memotivasi karyawan bahwa perubahan metode
jaminan kesehatan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil dan perekonomian
karyawannya yang melemah tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat dalam
melakukan setiap pekerjaan dengan baik bahkan semakin baik untuk hasil akhir
yang memuaskan, sehingga bisa memajukan perusahaan. Justru setiap pemimpin
harus semakin bersemangat memotivasi karyawannya agar terus menjaga kesehatannya
agar tidak menggantungkan nasib dan masa depannya pada sebuah jaminan
kesehatan, tetapi ada prestasi yang membuat taraf hidup meningkat.
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan
intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan
identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu
pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi
dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal
disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan
manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat
berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak
lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi
akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa
menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi,
tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta
organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Daftar Pustaka
Website
- https://www.academia.edu/5220889/Perilaku-organisasi
- https://www.academia.edu/6449561/PERILAKU_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI
- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
- http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/6019/1/dasar_asuransi_kesehatan_-_chriswardani_s.pdf
- http://www.abc-health.com/html/medical_plans.html
- http://www.slideshare.net/williamcsteffes/DoItYourself?next_slideshow=1
- http://www.slideshare.net/catxliii/The-ABCs-of-Managed-Care
- http://iveybusinessjournal.com/publication/what-engages-employees-the-most-or-the-ten-cs-of-employee-engagement/#.UQGS3ydX130
Ada pembayaran, dalam istilah ekonomi yaitu transaksi mengeluarkan sejumlah uang untuk yang disebut premi;
Ada biaya, yang berarti nilai yang diharapkan harus dikeluarkan karena menggunakan pelayanan keehatan;
Pelayanan kesehatan disebabkan karena bencana atau faktor lainnya yang mengakibatkan sakit;
Keadaan sakit merupakan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty), tidak teratur, dan mungkin jarang terjadi. Tetapi bila peristiwa tersebut benar-benar terjadi, implikasi biaya pengobatan dapat sedemikian besar dan membebani ekonomi ekonomi rumah tangga. Kejadian sakit yang mengakibatan bencana ekonomi bagi pasien atau keluarganya (Murti B, 2000).
Manage Care merupakan suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang disusun berdasarkan jumlah anggota yang terdaftar dengan kontrol mulai dari perencanaan pelayanan serta meliputi ketentuan :- Ada kontrak dengan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk pelayanan yang komprehensif;
- Penekanan agar pserta tetap sehat sehingga utlitai berkurang;
- Unit layanan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan ;
- Ada program peningkatan mutu layanan;
Ciri-ciri Manage Care, sebagai berikut :- Kontrol utiliasi yang ketat sesuai mekanisme kontrak;
- Monitoring dan kontrol pelayanan yang diberikan;
- Memakai dokter umum dan tenaga medik lainnya unuk mengelola pasien;
- Menciptakan layanan kesehatan yng sesuai standar yang ditetapkan pemerintah;
- Ada program perbaikan kualitas;
- Sistem reimburse yang membuat sarana pelayanan kesehatan dapat mempertanggungjawabkan biaya dan kualitas layanan kesehtan;
Faktor penting dalam Manage Care, antara lain :- Mengelola pembiayaan dan pemberian jasa pelayanan kesehatan;
- Menggunakan teknik kendali biaya;
- Membagi risiko keuangan antara provider dan badan asuransi;
Manage Care memiliki beberapa bentuk :- HMO (Health Maintenance Organization);
- PPO (Preferred Provider Organization);
- POS (Point of Service);
Dari gambar di atas dapat
diartikan sebagai berikut :
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih murah dibandingkan dengan Idemnity
- Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih ketat dalam hal peraturan dan kebijakan klaim
- Indemnity terklasifikasi lebih mahal dibandingkan dengan Manage Care
- Indemnity terklasifikasi lebih leluasa dalam hal peraturan dan kebijakan klaim
Indemnity diartikan secara Bahasa sederhana sebagai ganti rugi (istilah
: fee for service). Ganti rugi diberikan kepada karyawan yang diberikan jaminan
oleh perusahaan dalam kebutuhan medis. Ada batas jaminan yang diberikan, jika
penggunaan karyawan lebih dari itu maka karyawan harus membayar “coinsurance”
dan selisih kelebihannya.
Berbeda dengan Manage Care, perawatan dilakukan terlebih dahulu dan ditanggung
oleh perusahaan terlebih dahulu. Kemudian oleh perusahaan akan ditagihkan ke
pihak penanggung asuransi tersebut. IMPLEMENTASI KASUS
Deskripsi Kasus
Berdasar pada latar
belakang masalah di bab pertama, telah disampaikan bahwa di suatu organisasi
yaitu perusahaan akan dilakukan
perubahan kebijakan di sektor kepegawaian yaitu asuransi. Perubahan terasa
cukup signifikan dari Asuransi Manage Care ke sistem Idemnity. Kondisi yang
dihadapi oleh suatu perusahaan bisa dikatakan sulit karena pengambilan
keputusan dan implementasi sistem baru harus dilakukan segera. Telah diketahui
bahwa di perusahaan sejumlah 200 pegawai tengah mengahadapi kesulitan ekonomi
karena satu dan lain hal. Sementara perubahan kebijakan asuransi sedikit banyak
akan mempengaruhi kondisi ekonomi pegawai dikarenakan ada biaya yang harus ditanggung
oleh pribadi.
Oleh sebab itu
diperlukan beberapa tahap dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut sampai
dengan bisa diimplementasikan.
Penguasaan Konsep
Ide perubahan
dilakukan tentu telah didukung berbagai tahap riset dan penelitian, seperti analisa,
observasi atau survey baik itu bersifat terbuka atau tertutup. Dari hasil riset
tersebut diperoleh sejumlah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif untuk
dijadikan bahan analisa dan kemudian jadi dasar pengambilan keputusan
dilakukannya perubahan. Keputusan diharapkan merupakan tujuan yang mewakili
kepentingan organisasi, seperti dijelaskan bahwa organisasi dimaksudkan untuk
mencapai tujuan secara bersama-sama. Oleh sebab itu setiap manusia yang
berperan sebagai atasan dan yang akan melakukan komunikasi atas perubahan harus
memahami secara terperinci dasar pengambilan keputusan tersebut, sehingga siap
dan mampu menghadapi konflik atau stres yang dapat timbul ketika proses
komunikasi berjalan.
Pendekatan yang Diterapkan
Berdasarkan beberapa
bahan perkuliahan psikologi, ada yang disebut dengan pendekatan neo-klasik.
Dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo , yang dikenal dengan istilah Pendekatan Human Relations. Pendekatan
dengan pusat perhatiannya ialah hubungan antar manusia dengan organisasi.
Penerapannya bisa di dengan cara berikut :
1.
Pemahaman organisasi merupakan
lingkup yang berisi interaksi sosial. Dalam suatu perusahaan kerap ada gap antara pegawai dengan level yang
berbeda, dalam situasi ini hal tersebut harus diminimalisir. Dikarenakan gap tersebut dapat menghambat komuniasi
yang efektif antar manusia dalam organisasi;
2.
Interaksi sosial yang berjalan
harus diarahkan ke arah yang memberikan pengaruh positif bagi prestasi individu
atau kelompok. Prestasi menggambarkan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan, dan hal tersebut harus ditanamkan pada masing-masing pribadi
pegawai agar membentuk pola pikir yang mengarah ke hal-hal yang positif juga
bagi perusahaan;
3.
Interaksi sosial itu menyebabkan
munculnya kelompok non formal dalam organisasi. Ada kemungkinan kelompok non
formal mempunyai tujuan yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu,
pola kepemimpinan perlu diperhatikan agar tidak hanya memperhatikan kelompok
formal. Serta dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja
agar tujuan kelompok non-formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan
kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan sosial
disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang
baik dalam organisasi (Lubis dan Huseini, 2-3)
Berkaitan dengan
perubahan ada 2 adaptasi yang dapat dilakukan, pertama, perubahan internal.
Menyesuaikan struktur internal organisasi seperti pola kerja pegawai agar lebih
bisa efektif dan efisien yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendapatan pegawai. Kedua, berusaha
menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi
organisasi.
Strategi Komunikasi
Mengadopsi dari The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa
hal yang berkaitan:
- Connect (Keterkaitan)
Para pemimpin atau jajaran manajemen harus
menunjukan seberapa berharganya karyawan bagi perusahaan. Sampaikan kepada
karyawan bahwa orientasi perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan,
keseimbangan pekerjaan masing-masing karyawan, ataupun sekedar kehidupan
masing-masing. Karyawan menyadari betul apabila hubungan dengan pemimpinnya
tidak baik maka memungkinkan timbulnya kerugian bagi mereka seperti tunjangan
berkurang atau dirotasi dan sebagainya. Oleh karena itu pemimpin pun harus bisa
menyampaikan kepada setiap karyawannya bahwa apapun keputusan yang diambil oleh
perusahaan merupakan salah satu bentuk mempertahankan perusahaan dan karyawan
karena karyawan berharga bagi perusahaan.
- Convey (Penyampaian)
Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil
merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan
karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu
kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian
dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan
orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit,
atau organisasi melakukan yang terbaik;
Clarity (Kejelasan)
Pemimpin mengkomunikasikan secara jelas dan
terbuka kepada karyawan mengenai kondisi perusahaan dan rencana perubahan
jaminan kesehatan yang akan diberlakukan. Resiko akan selalu ada, tetapi hal
tersebut sudah menjadi bagian dari pertimbangan pimpinan perusahaan, demi
kelangsungan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bukan sekedar memaksakan
karyawan untuk menerima perubahan tersebut, tetapi karyawan memahami tujuan
perubahan tersebut dilakukan, mengapa harus melibatkan karyawan dalam upaya
mempertahankan perusahaan, dan bagaimana agar bersama-sama menjaga situasi
kerja tetap kondusif meskipun perubahan dirasa sulit baik bagi perusahaan
ataupun karyawan.
- Contribute (Peran Serta)
Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya
merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi
karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik
membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk
kesuksesan dan masa depan organisasi
- Control (Pengawasan)
Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin
ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan
kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
Colaborate (Kolaborasi)
Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja
dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan dan kerja sama dari anggota tim, termasuk
menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi
2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik
secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan
kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga
membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Confidence (Keyakinan)
Pemimpin yang baik membantu menciptakan
kepercayaan dalam sebuah perusahaan dengan menjadi teladan dari standard etika
dan kinerja yang tinggi. Pemimpin harus memotivasi karyawan bahwa perubahan metode
jaminan kesehatan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil dan perekonomian
karyawannya yang melemah tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat dalam
melakukan setiap pekerjaan dengan baik bahkan semakin baik untuk hasil akhir
yang memuaskan, sehingga bisa memajukan perusahaan. Justru setiap pemimpin
harus semakin bersemangat memotivasi karyawannya agar terus menjaga kesehatannya
agar tidak menggantungkan nasib dan masa depannya pada sebuah jaminan
kesehatan, tetapi ada prestasi yang membuat taraf hidup meningkat.
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan
intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan
identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu
pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi
dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal
disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan
manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat
berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak
lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi
akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa
menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi,
tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta
organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Daftar Pustaka
Website
- https://www.academia.edu/5220889/Perilaku-organisasi
- https://www.academia.edu/6449561/PERILAKU_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI
- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
- http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/6019/1/dasar_asuransi_kesehatan_-_chriswardani_s.pdf
- http://www.abc-health.com/html/medical_plans.html
- http://www.slideshare.net/williamcsteffes/DoItYourself?next_slideshow=1
- http://www.slideshare.net/catxliii/The-ABCs-of-Managed-Care
- http://iveybusinessjournal.com/publication/what-engages-employees-the-most-or-the-ten-cs-of-employee-engagement/#.UQGS3ydX130
Berdasar pada latar
belakang masalah di bab pertama, telah disampaikan bahwa di suatu organisasi
yaitu perusahaan akan dilakukan
perubahan kebijakan di sektor kepegawaian yaitu asuransi. Perubahan terasa
cukup signifikan dari Asuransi Manage Care ke sistem Idemnity. Kondisi yang
dihadapi oleh suatu perusahaan bisa dikatakan sulit karena pengambilan
keputusan dan implementasi sistem baru harus dilakukan segera. Telah diketahui
bahwa di perusahaan sejumlah 200 pegawai tengah mengahadapi kesulitan ekonomi
karena satu dan lain hal. Sementara perubahan kebijakan asuransi sedikit banyak
akan mempengaruhi kondisi ekonomi pegawai dikarenakan ada biaya yang harus ditanggung
oleh pribadi.
Oleh sebab itu diperlukan beberapa tahap dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut sampai dengan bisa diimplementasikan.
Penguasaan Konsep
Ide perubahan
dilakukan tentu telah didukung berbagai tahap riset dan penelitian, seperti analisa,
observasi atau survey baik itu bersifat terbuka atau tertutup. Dari hasil riset
tersebut diperoleh sejumlah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif untuk
dijadikan bahan analisa dan kemudian jadi dasar pengambilan keputusan
dilakukannya perubahan. Keputusan diharapkan merupakan tujuan yang mewakili
kepentingan organisasi, seperti dijelaskan bahwa organisasi dimaksudkan untuk
mencapai tujuan secara bersama-sama. Oleh sebab itu setiap manusia yang
berperan sebagai atasan dan yang akan melakukan komunikasi atas perubahan harus
memahami secara terperinci dasar pengambilan keputusan tersebut, sehingga siap
dan mampu menghadapi konflik atau stres yang dapat timbul ketika proses
komunikasi berjalan.
Pendekatan yang Diterapkan
Berdasarkan beberapa
bahan perkuliahan psikologi, ada yang disebut dengan pendekatan neo-klasik.
Dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo , yang dikenal dengan istilah Pendekatan Human Relations. Pendekatan
dengan pusat perhatiannya ialah hubungan antar manusia dengan organisasi.
Penerapannya bisa di dengan cara berikut :
1.
Pemahaman organisasi merupakan
lingkup yang berisi interaksi sosial. Dalam suatu perusahaan kerap ada gap antara pegawai dengan level yang
berbeda, dalam situasi ini hal tersebut harus diminimalisir. Dikarenakan gap tersebut dapat menghambat komuniasi
yang efektif antar manusia dalam organisasi;
2.
Interaksi sosial yang berjalan
harus diarahkan ke arah yang memberikan pengaruh positif bagi prestasi individu
atau kelompok. Prestasi menggambarkan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan, dan hal tersebut harus ditanamkan pada masing-masing pribadi
pegawai agar membentuk pola pikir yang mengarah ke hal-hal yang positif juga
bagi perusahaan;
3.
Interaksi sosial itu menyebabkan
munculnya kelompok non formal dalam organisasi. Ada kemungkinan kelompok non
formal mempunyai tujuan yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu,
pola kepemimpinan perlu diperhatikan agar tidak hanya memperhatikan kelompok
formal. Serta dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja
agar tujuan kelompok non-formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan
kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan sosial
disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang
baik dalam organisasi (Lubis dan Huseini, 2-3)
Berkaitan dengan
perubahan ada 2 adaptasi yang dapat dilakukan, pertama, perubahan internal.
Menyesuaikan struktur internal organisasi seperti pola kerja pegawai agar lebih
bisa efektif dan efisien yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendapatan pegawai. Kedua, berusaha
menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi
organisasi.
Strategi Komunikasi
Mengadopsi dari The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa
hal yang berkaitan:
- Connect (Keterkaitan)
Para pemimpin atau jajaran manajemen harus
menunjukan seberapa berharganya karyawan bagi perusahaan. Sampaikan kepada
karyawan bahwa orientasi perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan,
keseimbangan pekerjaan masing-masing karyawan, ataupun sekedar kehidupan
masing-masing. Karyawan menyadari betul apabila hubungan dengan pemimpinnya
tidak baik maka memungkinkan timbulnya kerugian bagi mereka seperti tunjangan
berkurang atau dirotasi dan sebagainya. Oleh karena itu pemimpin pun harus bisa
menyampaikan kepada setiap karyawannya bahwa apapun keputusan yang diambil oleh
perusahaan merupakan salah satu bentuk mempertahankan perusahaan dan karyawan
karena karyawan berharga bagi perusahaan.
- Convey (Penyampaian)
Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil
merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan
karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu
kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian
dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan
orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit,
atau organisasi melakukan yang terbaik;
Clarity (Kejelasan)
Pemimpin mengkomunikasikan secara jelas dan
terbuka kepada karyawan mengenai kondisi perusahaan dan rencana perubahan
jaminan kesehatan yang akan diberlakukan. Resiko akan selalu ada, tetapi hal
tersebut sudah menjadi bagian dari pertimbangan pimpinan perusahaan, demi
kelangsungan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bukan sekedar memaksakan
karyawan untuk menerima perubahan tersebut, tetapi karyawan memahami tujuan
perubahan tersebut dilakukan, mengapa harus melibatkan karyawan dalam upaya
mempertahankan perusahaan, dan bagaimana agar bersama-sama menjaga situasi
kerja tetap kondusif meskipun perubahan dirasa sulit baik bagi perusahaan
ataupun karyawan.
- Contribute (Peran Serta)
Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya
merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi
karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik
membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk
kesuksesan dan masa depan organisasi
- Control (Pengawasan)
Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin
ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan
kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
Colaborate (Kolaborasi)
Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja
dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan dan kerja sama dari anggota tim, termasuk
menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi
2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik
secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan
kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga
membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Confidence (Keyakinan)
Pemimpin yang baik membantu menciptakan
kepercayaan dalam sebuah perusahaan dengan menjadi teladan dari standard etika
dan kinerja yang tinggi. Pemimpin harus memotivasi karyawan bahwa perubahan metode
jaminan kesehatan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil dan perekonomian
karyawannya yang melemah tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat dalam
melakukan setiap pekerjaan dengan baik bahkan semakin baik untuk hasil akhir
yang memuaskan, sehingga bisa memajukan perusahaan. Justru setiap pemimpin
harus semakin bersemangat memotivasi karyawannya agar terus menjaga kesehatannya
agar tidak menggantungkan nasib dan masa depannya pada sebuah jaminan
kesehatan, tetapi ada prestasi yang membuat taraf hidup meningkat.
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan
intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan
identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu
pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi
dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal
disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan
manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat
berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak
lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi
akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa
menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi,
tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta
organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Daftar Pustaka
Website
- https://www.academia.edu/5220889/Perilaku-organisasi
- https://www.academia.edu/6449561/PERILAKU_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI
- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
- http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/6019/1/dasar_asuransi_kesehatan_-_chriswardani_s.pdf
- http://www.abc-health.com/html/medical_plans.html
- http://www.slideshare.net/williamcsteffes/DoItYourself?next_slideshow=1
- http://www.slideshare.net/catxliii/The-ABCs-of-Managed-Care
- http://iveybusinessjournal.com/publication/what-engages-employees-the-most-or-the-ten-cs-of-employee-engagement/#.UQGS3ydX130
Ide perubahan
dilakukan tentu telah didukung berbagai tahap riset dan penelitian, seperti analisa,
observasi atau survey baik itu bersifat terbuka atau tertutup. Dari hasil riset
tersebut diperoleh sejumlah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif untuk
dijadikan bahan analisa dan kemudian jadi dasar pengambilan keputusan
dilakukannya perubahan. Keputusan diharapkan merupakan tujuan yang mewakili
kepentingan organisasi, seperti dijelaskan bahwa organisasi dimaksudkan untuk
mencapai tujuan secara bersama-sama. Oleh sebab itu setiap manusia yang
berperan sebagai atasan dan yang akan melakukan komunikasi atas perubahan harus
memahami secara terperinci dasar pengambilan keputusan tersebut, sehingga siap
dan mampu menghadapi konflik atau stres yang dapat timbul ketika proses
komunikasi berjalan.
Pendekatan yang Diterapkan
Berdasarkan beberapa
bahan perkuliahan psikologi, ada yang disebut dengan pendekatan neo-klasik.
Dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo , yang dikenal dengan istilah Pendekatan Human Relations. Pendekatan
dengan pusat perhatiannya ialah hubungan antar manusia dengan organisasi.
Penerapannya bisa di dengan cara berikut :
1.
Pemahaman organisasi merupakan
lingkup yang berisi interaksi sosial. Dalam suatu perusahaan kerap ada gap antara pegawai dengan level yang
berbeda, dalam situasi ini hal tersebut harus diminimalisir. Dikarenakan gap tersebut dapat menghambat komuniasi
yang efektif antar manusia dalam organisasi;
2.
Interaksi sosial yang berjalan
harus diarahkan ke arah yang memberikan pengaruh positif bagi prestasi individu
atau kelompok. Prestasi menggambarkan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan, dan hal tersebut harus ditanamkan pada masing-masing pribadi
pegawai agar membentuk pola pikir yang mengarah ke hal-hal yang positif juga
bagi perusahaan;
3.
Interaksi sosial itu menyebabkan
munculnya kelompok non formal dalam organisasi. Ada kemungkinan kelompok non
formal mempunyai tujuan yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu,
pola kepemimpinan perlu diperhatikan agar tidak hanya memperhatikan kelompok
formal. Serta dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja
agar tujuan kelompok non-formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan
kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan sosial
disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang
baik dalam organisasi (Lubis dan Huseini, 2-3)
Berkaitan dengan
perubahan ada 2 adaptasi yang dapat dilakukan, pertama, perubahan internal.
Menyesuaikan struktur internal organisasi seperti pola kerja pegawai agar lebih
bisa efektif dan efisien yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendapatan pegawai. Kedua, berusaha
menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi
organisasi.
Strategi Komunikasi
Mengadopsi dari The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa
hal yang berkaitan:
- Connect (Keterkaitan)
Para pemimpin atau jajaran manajemen harus
menunjukan seberapa berharganya karyawan bagi perusahaan. Sampaikan kepada
karyawan bahwa orientasi perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan,
keseimbangan pekerjaan masing-masing karyawan, ataupun sekedar kehidupan
masing-masing. Karyawan menyadari betul apabila hubungan dengan pemimpinnya
tidak baik maka memungkinkan timbulnya kerugian bagi mereka seperti tunjangan
berkurang atau dirotasi dan sebagainya. Oleh karena itu pemimpin pun harus bisa
menyampaikan kepada setiap karyawannya bahwa apapun keputusan yang diambil oleh
perusahaan merupakan salah satu bentuk mempertahankan perusahaan dan karyawan
karena karyawan berharga bagi perusahaan.
- Convey (Penyampaian)
Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil
merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan
karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu
kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian
dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan
orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit,
atau organisasi melakukan yang terbaik;
Clarity (Kejelasan)
Pemimpin mengkomunikasikan secara jelas dan
terbuka kepada karyawan mengenai kondisi perusahaan dan rencana perubahan
jaminan kesehatan yang akan diberlakukan. Resiko akan selalu ada, tetapi hal
tersebut sudah menjadi bagian dari pertimbangan pimpinan perusahaan, demi
kelangsungan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bukan sekedar memaksakan
karyawan untuk menerima perubahan tersebut, tetapi karyawan memahami tujuan
perubahan tersebut dilakukan, mengapa harus melibatkan karyawan dalam upaya
mempertahankan perusahaan, dan bagaimana agar bersama-sama menjaga situasi
kerja tetap kondusif meskipun perubahan dirasa sulit baik bagi perusahaan
ataupun karyawan.
- Contribute (Peran Serta)
Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya
merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi
karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik
membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk
kesuksesan dan masa depan organisasi
- Control (Pengawasan)
Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin
ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan
kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
Colaborate (Kolaborasi)
Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja
dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan dan kerja sama dari anggota tim, termasuk
menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi
2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik
secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan
kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga
membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Confidence (Keyakinan)
Pemimpin yang baik membantu menciptakan
kepercayaan dalam sebuah perusahaan dengan menjadi teladan dari standard etika
dan kinerja yang tinggi. Pemimpin harus memotivasi karyawan bahwa perubahan metode
jaminan kesehatan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil dan perekonomian
karyawannya yang melemah tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat dalam
melakukan setiap pekerjaan dengan baik bahkan semakin baik untuk hasil akhir
yang memuaskan, sehingga bisa memajukan perusahaan. Justru setiap pemimpin
harus semakin bersemangat memotivasi karyawannya agar terus menjaga kesehatannya
agar tidak menggantungkan nasib dan masa depannya pada sebuah jaminan
kesehatan, tetapi ada prestasi yang membuat taraf hidup meningkat.
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan
intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan
identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu
pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi
dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal
disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan
manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat
berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak
lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi
akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa
menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi,
tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta
organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Daftar Pustaka
Website
- https://www.academia.edu/5220889/Perilaku-organisasi
- https://www.academia.edu/6449561/PERILAKU_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI
- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
- http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/6019/1/dasar_asuransi_kesehatan_-_chriswardani_s.pdf
- http://www.abc-health.com/html/medical_plans.html
- http://www.slideshare.net/williamcsteffes/DoItYourself?next_slideshow=1
- http://www.slideshare.net/catxliii/The-ABCs-of-Managed-Care
- http://iveybusinessjournal.com/publication/what-engages-employees-the-most-or-the-ten-cs-of-employee-engagement/#.UQGS3ydX130
Berdasarkan beberapa
bahan perkuliahan psikologi, ada yang disebut dengan pendekatan neo-klasik.
Dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo , yang dikenal dengan istilah Pendekatan Human Relations. Pendekatan
dengan pusat perhatiannya ialah hubungan antar manusia dengan organisasi.
Penerapannya bisa di dengan cara berikut :
1.
Pemahaman organisasi merupakan
lingkup yang berisi interaksi sosial. Dalam suatu perusahaan kerap ada gap antara pegawai dengan level yang
berbeda, dalam situasi ini hal tersebut harus diminimalisir. Dikarenakan gap tersebut dapat menghambat komuniasi
yang efektif antar manusia dalam organisasi;
2.
Interaksi sosial yang berjalan
harus diarahkan ke arah yang memberikan pengaruh positif bagi prestasi individu
atau kelompok. Prestasi menggambarkan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan, dan hal tersebut harus ditanamkan pada masing-masing pribadi
pegawai agar membentuk pola pikir yang mengarah ke hal-hal yang positif juga
bagi perusahaan;
3.
Interaksi sosial itu menyebabkan
munculnya kelompok non formal dalam organisasi. Ada kemungkinan kelompok non
formal mempunyai tujuan yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu,
pola kepemimpinan perlu diperhatikan agar tidak hanya memperhatikan kelompok
formal. Serta dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja
agar tujuan kelompok non-formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan
kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan sosial
disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang
baik dalam organisasi (Lubis dan Huseini, 2-3)
Berkaitan dengan
perubahan ada 2 adaptasi yang dapat dilakukan, pertama, perubahan internal.
Menyesuaikan struktur internal organisasi seperti pola kerja pegawai agar lebih
bisa efektif dan efisien yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendapatan pegawai. Kedua, berusaha
menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi
organisasi.
Strategi Komunikasi
Mengadopsi dari The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa
hal yang berkaitan:
- Connect (Keterkaitan)
Para pemimpin atau jajaran manajemen harus
menunjukan seberapa berharganya karyawan bagi perusahaan. Sampaikan kepada
karyawan bahwa orientasi perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan,
keseimbangan pekerjaan masing-masing karyawan, ataupun sekedar kehidupan
masing-masing. Karyawan menyadari betul apabila hubungan dengan pemimpinnya
tidak baik maka memungkinkan timbulnya kerugian bagi mereka seperti tunjangan
berkurang atau dirotasi dan sebagainya. Oleh karena itu pemimpin pun harus bisa
menyampaikan kepada setiap karyawannya bahwa apapun keputusan yang diambil oleh
perusahaan merupakan salah satu bentuk mempertahankan perusahaan dan karyawan
karena karyawan berharga bagi perusahaan.
- Convey (Penyampaian)
Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil
merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan
karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu
kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian
dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan
orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit,
atau organisasi melakukan yang terbaik;
Clarity (Kejelasan)
Pemimpin mengkomunikasikan secara jelas dan
terbuka kepada karyawan mengenai kondisi perusahaan dan rencana perubahan
jaminan kesehatan yang akan diberlakukan. Resiko akan selalu ada, tetapi hal
tersebut sudah menjadi bagian dari pertimbangan pimpinan perusahaan, demi
kelangsungan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bukan sekedar memaksakan
karyawan untuk menerima perubahan tersebut, tetapi karyawan memahami tujuan
perubahan tersebut dilakukan, mengapa harus melibatkan karyawan dalam upaya
mempertahankan perusahaan, dan bagaimana agar bersama-sama menjaga situasi
kerja tetap kondusif meskipun perubahan dirasa sulit baik bagi perusahaan
ataupun karyawan.
- Contribute (Peran Serta)
Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya
merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi
karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik
membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk
kesuksesan dan masa depan organisasi
- Control (Pengawasan)
Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin
ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan
kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
Colaborate (Kolaborasi)
Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja
dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan dan kerja sama dari anggota tim, termasuk
menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi
2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik
secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan
kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga
membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Confidence (Keyakinan)
Pemimpin yang baik membantu menciptakan
kepercayaan dalam sebuah perusahaan dengan menjadi teladan dari standard etika
dan kinerja yang tinggi. Pemimpin harus memotivasi karyawan bahwa perubahan metode
jaminan kesehatan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil dan perekonomian
karyawannya yang melemah tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat dalam
melakukan setiap pekerjaan dengan baik bahkan semakin baik untuk hasil akhir
yang memuaskan, sehingga bisa memajukan perusahaan. Justru setiap pemimpin
harus semakin bersemangat memotivasi karyawannya agar terus menjaga kesehatannya
agar tidak menggantungkan nasib dan masa depannya pada sebuah jaminan
kesehatan, tetapi ada prestasi yang membuat taraf hidup meningkat.
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan
intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan
identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu
pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi
dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal
disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan
manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat
berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak
lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi
akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa
menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi,
tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta
organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Daftar Pustaka
Website
- https://www.academia.edu/5220889/Perilaku-organisasi
- https://www.academia.edu/6449561/PERILAKU_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI
- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
- http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/6019/1/dasar_asuransi_kesehatan_-_chriswardani_s.pdf
- http://www.abc-health.com/html/medical_plans.html
- http://www.slideshare.net/williamcsteffes/DoItYourself?next_slideshow=1
- http://www.slideshare.net/catxliii/The-ABCs-of-Managed-Care
- http://iveybusinessjournal.com/publication/what-engages-employees-the-most-or-the-ten-cs-of-employee-engagement/#.UQGS3ydX130
Mengadopsi dari The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa
hal yang berkaitan:
- Connect (Keterkaitan)
- Convey (Penyampaian)
Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit, atau organisasi melakukan yang terbaik;
Clarity (Kejelasan)
- Contribute (Peran Serta)
Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk kesuksesan dan masa depan organisasi
- Control (Pengawasan)
Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
Colaborate (Kolaborasi)
Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan dan kerja sama dari anggota tim, termasuk menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi 2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
Confidence (Keyakinan)
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan
intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan
identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu
pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi
dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal
disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan
manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat
berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak
lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi
akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa
menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi,
tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta
organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Daftar Pustaka
Website
- https://www.academia.edu/5220889/Perilaku-organisasi
- https://www.academia.edu/6449561/PERILAKU_INDIVIDU_DALAM_ORGANISASI
- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
- http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_managed_care.pdf
- http://eprints.undip.ac.id/6019/1/dasar_asuransi_kesehatan_-_chriswardani_s.pdf
- http://www.abc-health.com/html/medical_plans.html
- http://www.slideshare.net/williamcsteffes/DoItYourself?next_slideshow=1
- http://www.slideshare.net/catxliii/The-ABCs-of-Managed-Care
- http://iveybusinessjournal.com/publication/what-engages-employees-the-most-or-the-ten-cs-of-employee-engagement/#.UQGS3ydX130
Komunikasi dalam
organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan
antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
- Komunikasi membantu perkembangan intelektual dan sosial manusia;
- Komunikasi merupakan cerminan identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
- Sebagai sarana pembanding suatu pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
- Sebagai sarana luapan emosi, misal disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
- Komunikasi dapat berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi, tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.
Komentar
Posting Komentar